Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Katanya Kalimantan Aman, Kok Sekarang Ada Gempa?

Katanya Kalimantan Aman, Kok Sekarang Ada Gempa?

Samarinda, Obsessionnews – Pulau Kalimantan disebut-sebut paling aman dari gempa tektonik. Namun gempa berkekuatan 6,1 SR yang terjadi Senin (21/12) dinihari, dengan pusat gempa berjarak 29 km Timur Laut Kota Tarakan, mengejutkan warga Tarakan dan sekitarnya seperti di Kabupaten Bulungan hingga Nunukan dan Tawau, Malaysia. BMKG punya analisa terkait gempa itu.

Pusat analisis data gempa bumi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam keterangan resmi kepada media melansir, gempa bumi yang terjadi merupakan aktivitas gempabumi kerak dangkal (Shallow Crustal Earthquake) jenis Intraplate dengan hiposenter dangkal, akibat aktivitas sesar aktif. Sehingga sangat relevan jika hasil analisis mekanisme sumber gempabumi ini merupakan patahan mendatar (strike-slip fault).

Kondisi tektonik di bagian timur Pulau Kalimantan memang cukup kompleks, sehingga zona ini memang merupakan kawasan paling rawan gempa bumi di Pulau Kalimantan. Kerawanan gempabumi di zona ini selain disebabkan oleh adanya beberapa struktur geologi sesar turun dan beberapa struktur sesar mendatar.

“Zona Nunukan hingga Tarakan dan sekitarnya secara tektonik diapit oleh tiga sistem sesar mendatar. Di sebelah selatan terdapat dua sistem sesar yang berarah Barat Daya-Tenggara, yaitu zona Sesar Mangkalihat (Mangkalihat Fault Zone) dan Zona Sesar Maratua (Maratua Fault Zone). Zona Sesar Mangkalihat merupakan sesar kelanjutan dari Sesar Palu-Koro, yang melintas dekat kota Tanjung Redeb di Kalimantan Timur,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Senin (21/12).

Dia menjelaskan, keberadaan zona Sesar Maratua juga tidak kalah penting untuk diperhatikan, karena ujung sesar ini terletak di lautan yang lokasinya berdekatan dengan kota Tanjung Selor di Bulungan, Kalimantan Utara. Sementara itu, di sebelah utara Pulau Tarakan juga terdapat zona Sesar Sempurna (Sempurna Fault Zone) yang melintas dari Laut Sulawesi hingga Sabah Malaysia, dan melintasi kawasan yang berdekatan dengan Pulau Sebatik, di Nunukan, Kalimantan Utara. Namun demikian, hingga saat ini belum dapat dipastikan struktur sesar yang membangkitkan gempa.

“Penyebabnya adalah karena gempa bumi ini memiliki episenter di daratan dengan mekanisme sesar mendatar. Maka gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Untuk itu masyarakat pesisir dihimbau untuk tetap tenang,” demikian Daryono mengakhiri penjelasannya.

Gempa di Tarakan mengakibatkan tidak kurang 7 rumah rusak ringan hingga berat di Tarakan. Padahal sebelumnya, Tarakan hanya diguncang gempa skala kecil. Sejumlah perkantoran pun mengalami retak-retak. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu, namun dilaporkan sejumlah warga mengalami luka-luka. (Husni Fahmi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.