Kamis, 25 April 24

Kapten Pilot Setnov Hujamkan Pesawat Golkar ke Gunung Merapi

Kapten Pilot Setnov Hujamkan Pesawat Golkar ke Gunung Merapi

Oleh: Asyari Usman (Mantan Wartawan BBC)

 

Pesawat terbang “Golkar Airways” dilaporkan jatuh menghunjam ke kawah Gunung Merapi di Jawa Tengah. Pesawat yang dikemudikan oleh Kapten Pilot Setya Novanto (Setnov) itu hilang dari radar bandara beberapa menit menjelang pendaratan.

Laporan-laporan awal menyebutkan, pesawat sengaja ditukikkan oleh kapten pilot ke mulut Merapi dari ketinggian 15,000 kaki. Belum diketahui mengapa Kapten Setnov melakukan bunuh diri mirip “kamikaze” itu.

Laporan awal mengatakan, Kapten Setnov sempat menyetel angka-angka koordinat 7.5407-S dan 110.4457-E pada panel cockpit. Koordinat ini merupakan titik bidik kawah Gunung Merapi di Jawa Tengah.

Diduga, Kapten tak tahan mendengar kesaksian di sidang kasus korupsi e-KTP di pengadilan Tipikor, Jakarta, yang semuanya mengarah ke keterlibatan beliau dalam skandal ini.

Sebelum pesawat menukik, sempat terjadi semacam pemberontakan yang dilakukan oleh sejumlah penumpang muda Golkar Airways.

Dikatakan, Kapten Setnov benar-benar dalam situasi hidup-mati. Dia tidak punya banyak waktu karena para penumpang di pesawat Golkar mulai mengadakan rapat-rapat dan musyawarah untuk mengganti kapten. Mereka ingin segera mengganti pilot agar Golkar bisa selamat. Tapi rupanya Kapten Setnov bertekad menghancurkan pesawat Golkar sekalian.

Badan pesawat Golkar Airways sebenarnya baru saja direnovasi. Tetapi, dalam penerbangan yang dikendalikan oleh Kapten Setnov, sempat terjadi beberapa insiden yang menyebabkan keretakan di berbagai titik penting di badan pesawat.

Akhir-akhir ini biaya renovasi dan perawatan pesawat Golkar Airways memang ditanggung sepenuhnya oleh Kapten Setnov. Dia disebut-sebut sebagai salah seorang pilot pesawat yang berhasil mengumpulkan banyak dana deposito karena keahliannya dalam menjual rute-rute Golkar Airways kepada maskapai-maskapai lain yang memerlukan.

Tetapi para pemegang saham marah melihat cara Setnov menjual rute Golkar Airways karena dianggap sebagai tindakan yang memalukan dan menjatuhkan wibawa Golkar sebagai maskpai yang pernah mendominasi pasar.

Begitulah potongan animasi tentang Golkar setelah Setnov memberikan kesaksian di depan sidang kasus korupsi e-KTP di pengadilan Tipikor, Jakarta, 6 April 2017. Dalam kesaksian itu, Setnov akhirnya mengakui beberapa hal yang dia bantah di luar ruang sidang.

Semula dia mengatakan tak kenal dengan Irman, terdakwa utama e-KTP, tapi akhirnya mengaku kenal. Setnov masih membantah pernah titip pesan lewat Dian Anggraini untuk disampaikan kepada Irman, “Supaya bilang tidak kenal sama saya kalau ditanya KPK.” Dia katakan Dian Anggraini berbohong.

Belum tahu sampai kapan Setnov bertahan tidak mengakui titip pesan. Tapi, tampaknya, pengakuan itu akan meluncur satu-satu. Sebab, kalau tidak, Setnov akan menyesal besar di belakangn hari. Dia tidak bisa lagi berkelit. Para saksi lain masih banyak, dan akan menyeret dia.

Saat ini Setnov pastilah sedang galau. Mau mengaku terus terang sebelum dia menjadi terdakwa, pasti akan masuk penjara dan dibuang dari Golkar. Tidak mengaku terus terang, bertambah berat lagi karena orang-orang lain yang disidangkan tidak akan rela melihat Sang Kapten lolos melenggang.

Kesaksian yang diberikan oleh sejumlah orang yang diduga terkait dengan korupsi e-KTP, termaksu Nazaruddin, Anas Urbaningrum, Diah Anggraini, dll, membuat Kapten Setnov tergring ke ruang gerak yang makin sempit.

Kembali ke animasi, bangkai pesawat Golkar Airways tampak terbakar tetapi masih bisa dipadamkan oleh regu pemadam api. Pesawat masih bisa diperbaiki, tetapi akan memerlukan waktu yang cukup lama.

Warga masyarakat diperkirakan tidak akan mau lagi naik pesawat Golkar sampai mereka percaya betul kapten pilot yang baru nanti memiliki rekam jejak yang bersih, tidak gampang menjual Golkar dengan harga murah, dan tidak mudah terlibat korupsi e-ticket. Dan tidak boleh lagi meminta penumpang menunjukkan e-KTP sewaktu mau naik pesawat.(*)

(Artikel ini adalah opini pribadi penulis, tidak ada kaitannya dengan BBC)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.