Jakarta, Obsessionnews.com – Calon anggota legislatif PDI-P Kapitra Ampera merasa tak khawatir acara reuni 212 akan mempengaruhi elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia menyebut pemilih Jokowi di luar jauh lebih banyak dibanding pemilih Prabowo yang ikut aksi reuni 212. Kapitra mengatakan, massa aksi reuni 212 merupakan sebagian kecil dari daftar pemilih tetap pada Pilpres 2019.
“Jutaannya berapa? Katakanlah 10 juta, itulah pemilih Prabowo. Yang lainnya memilih pak Jokowi – Ma’ruf,” kata Kapitra saat ditemui di Media Center Jokowi – Ma’ruf, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2018).
Menurutnya, kekuatan pemilih Prabowo sejatinya ada di masa reuni 212. Namun, jika diukur secara nasional, kekuatan itu masih kalah dengan jumlah pemilih Jokowi. Ia menambahkan jumlah massa aksi itu hanya sebagian kecil dari jumlah pemilih tetap.
Selain itu, kata dia, aksi tersebut tidak terdapat swing voters yang hadir. Ia meyakini seluruh peserta reuni yang hadir, baik muslim atau non-muslim, adalah orang-orang yang sudah memutuskan pilihannya kepada Prabowo – Sandiaga.
Ia pun meyakini massa tersebut merupakan orang-orang suruhan partai. Secara spesifik Kapitra mengatakan itu merupakan kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diarahkan untuk hadir. “Itulah kekuatan riilnya di seluruh Indonesia,” kata dia.
Kapitra menambahkan, aksi reuni seharusnya tidak digelar karena sudah tidak sesuai konteks pada saat terbentuknya dua tahun lalu. Saat itu, aksi 212 bergerak untuk memenjarakan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok karena dianggap menista agama.
“Dia pernah salah, dan kesalahan itu sedang ditebusnya. Lalu konteksnya dulu 2016 kan itu. Masak kita rayakan. Saya nggak habis pikir, common sense saya nggak bisa terima,” ucap dia. (Albar)
Baca juga:
Bahar Imbau Peserta Reuni 212 Pulang dengan Damai
Banyak yang Pingsan di Acara Reuni 212
Mantap Reuni 212 ingin rasanya ikut yad