
Beijing – Kapal induk Amerika Serikat, USS Carl Vinson, mulai berlayar di Laut Cina Selatan dengan sokongan sejumlah kapal perang lainnya dalam aksi yang AS sebut sebagai “operasi rutin”.
Operasi itu digelar beberapa hari setelah Kementerian Luar Negeri Cina memperingatkan AS agar tidak menantang kedaulatan Cina di wilayah Laut Cina Selatan.
“Kami mendesak AS tidak mengambil aksi apapun yang menantang kedaulatan dan keamanan Cina,” ujar juru bicara Kemenlu Cina, Geng Shuang, seperti dilansir bbc.com, Minggu (19/2/2017).
USS Carl Vinson terakhir kali berada di perairan Laut Cina Selatan sekitar dua tahun lalu untuk berlatih bersama Angkatan Laut dan Angkatan Udara Malaysia. Tercatat, kapal induk itu telah 16 kali berlayar di Laut Cina Selatan selama 35 tahun beroperasi.
Baca Juga:
- Cina tegaskan klaim wilayah di Laut Cina Selatan
- Cina ‘menyita drone AS’ di Laut Cina Selatan
- Cina bela pengiriman peralatan militer ke Laut Cina Selatan
Sebagaimana diketahui, Cina mengklaim sejumlah pulau, karang, dan terumbu di kawasan tersebut. Bahkan, sejumlah terumbu direklamasi dan dijadikan pulau, lengkap dengan pelabuhan dan landasan udara.
Namun, klaim itu dipermasalahkan sejumlah negara di Asia Tenggara yang juga mengaku berhak atas pulau-pulau dan unsur daratan lainnya di Laut Cina Selatan.
Setelah menjadi presiden AS pada 20 Januari lalu, Donald Trump berikrar untuk mencegah Cina mengambil wilayah di Laut Cina Selatan.

Klaim Cina
Cina menegaskan tidak akan mundur dari klaim atas wilayah di Laut Cina Selatan yang masih menjadi sengketa beberapa negara.
Penegasan itu disampaikan setelah pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan akan melindungi kawasan internasional di kawasan tersebut.
Pada 23 Januari lalu, Jurubicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan Amerika serikat akan ‘memastikan perlindungan atas kepentingannya di sana’.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, mengatakan negaranya memiliki hak kedaulatan yang tidak dibantah atas pulau-pulau dan di Laut Cina Selatan dan perairan di sekitarnya.
“Posisi Cina atas masalah Laut Cina Selatan adalah jelas dan konsisten. Tindakan kami di Laut Cina Selatan adalah masuk akal dan adil,” jelasnya seperti dilansir bbc.com.
Dia menambahkan bahwa posisi mereka itu tidak terpengaruhi oleh negara lain.
“Terlepas dari perubahan yang terjadi di negara-negara lain, yang mereka katakan atau yang mereka ingin lakukan, keputusan Cina untuk melindungi kedaulatan dan hak di Laut Cina Selatan tidak akan berubah.” (*/Red)
Topik terkait: