Jumat, 26 April 24

‘Kanjeng Sepuh’ Ajak Pelihara Semangat Keindonesiaan

‘Kanjeng Sepuh’ Ajak Pelihara Semangat Keindonesiaan
* Lakon Kanjeng Sepuh akan dipentaskan di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya 73, Jakarta Pusat, Sabtu-Minggu 22-23 Maret 2018 pukul 20.00 WIB. (Foto: dok. Kayan Production & Communications)

Jakarta, Obsessionnews.com – Indonesia Kita akan menyuguhkan lakon Kanjeng Sepuh di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya 73, Jakarta Pusat, Sabtu-Minggu 22-23 Maret 2018 pukul 20.00 WIB. Ini merupakan pentas ke-31 Indonesia Kita dalam proses ibadah kebudayaan yang dilakukan sejak 2011. Melalui Kanjeng Sepuh Indonesia Kita mengajak kita untuk bersama-sama memelihara semangat keindonesiaan melalui jalan kebudayaan.

Kanjeng Sepuh disutradarai Sujiwo Tejo. Para pemainnya adalah Sujiwo Tejo, Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Akbar, Marwoto, Wisben, Joned, Yu Ningsih, Wulan Guritno, Soimah, Endah Laras, Rita Tila, SAHITA, EKI Dance Company, Bianglala Voice, Bintang Indrianto dkk.

 

Baca juga:

“Laskar Bayaran”, Program Indonesia Kita 2017, Lintas Benua, Silang Budaya

“Pesta Para Pencuri” Program Indonesia Kita 2017 Lintas Benua, Silang Budaya

Pementasan Musikal Keroncong ‘Doea Tanda Tjinta’ Oleh Indonesia Kita

 

Kanjeng Sepuh yang diangkat dari naskah karya Agus Noor ini berkisah tentang orang-orang yang merasa ditinggalkan oleh zaman, hanya karena mereka tua. Di usianya yang semakin senja, seorang pemain wayang orang yang terkenal, merasa kesepian karena orang-orang di sekelilingnya mulai mengabaikannya. Bagaimanapun zaman telah berubah.

Suatu hari pemain wayang itu menyatakan ia didatangi Semar. Ia menyatakan dirinya adalah titisan Semar. Oleh orang-orang di sekelilingnya, bahkan juga oleh sahabat-sahabat seumurannya, dia hanya dianggap cari perhatian. Apalagi tingkah Semar itu memang sering kekanak-kanakan.

Tapi, sepertinya ia memang benar-benar telah menjadi titisan Semar. Ia memiliki kuncung di kepalanya. Kuncung sakti yang tak bisa dipotong. Seorang tukang cukur mencoba memotong kuncung itu dengan gunting, gergaji, dengan bermacam peralatan yang paling tajam, tapi kuncung itu tak bisa dipotong.

Lalu pemain wayang itu menjadi terkenal sebagai Semar sakti, Semar yang memiliki banyak keajaiban. Dan banyak orang menjadi penasaran, termasuk penasaran untuk memotong kuncung di kepala Semar.

Kemudian seseorang datang, mengaku sebagai Arjuna. Ia berhasil memotong kuncung Sang Semar.

Tentu saja Semar marah. Itu adalah penghinaan. Kemarahan Semar dianggap sebagai sikap kekanak-kanakan oleh Arjuna. Lalu Semar mengatakan, bahwa orang-orang dewasa telah membuat dunia ini menjadi buruk, kehidupan menjadi penuh tipu muslihat, penuh amarah dan dendam. Semua itu karena banyak orang dewasa telah kehilangan jiwa kanak-kanak yang riang dan sederhana. Semar sengaja mempertahankan jiwa kebocahannya. Ia ingin dirinya selalu menjadi kanak-kanak, tak ingin kehilangan jiwa kanak-kanak yang murni dan jujur.

Siapakah yang berperan menjadi Semar dan Arjuna? Saksikan lakon Kanjeng Sepuh yang merupakan episode ke-31 Indonesia Kita.

HTM Kanjeng Sepuh:

Platinum              Rp750.000

VVIP                     Rp500.000

VIP                        Rp300.000

Balkon                 Rp 150.000

 

Reservasi Tiket:

www.kayan.co.id

www.blibli.com

 

Informasi:

Kayan Production & Communications

0838 9971 5725 / 0813 1163 0001

(arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.