Sabtu, 3 Juni 23

Kampanye Greenpeace Bikin Pengusaha Hutan Geram

Kampanye Greenpeace Bikin Pengusaha Hutan Geram

Ilustrasi (foto:Fifa)

Imar

Jakarta– Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) geram dengan kampanye negatif yang dilakukan LSM lingkungan Greenpeace yang jerap mengritisi hutan tanaman industri. Untuk itu, pemerintah harus bersikap tegas dan konsisten membantu industri Hutan Tanaman Industri (HTI) di Indonesia.

“Pada dasarnya, pemerintah yang mengundang dan memberikan izin kepada pengusaha HTI untuk berinvestasi. Jika ada kampanye negatif,  seharusnya pemerintah berdiri didepan dan minta NGO untuk menghentikannya karena bisa merusak kedaulatan Indonesia,”kata Wakil ketua Bidang HTI Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Nana Supriatna di Jakarta, Selasa (16/4/2013).

Dari sekitar 231 izin industri HTI yang diberikan pemerintah, menurutnya sebanyak 39%  menyetop operasinya karena tidak sanggup menghadapi berbagai tekanan yang sebagian besar berasal dari LSM. Akibatnya, industri pulp dan kertas di Indonesia, kini hanya bertengger pada posisi sembilan besar dunia. Padahal, industri ini berpotensi melejit di tiga besar dunia.

“Hambatan terbesar kemajuan
itu disebabkan kampanye negatif NGO. Mereka (NGO) sangat paham Indonesia berpotensi menjadi pemain nomor satu dunia dan berupaya menjegalnya dengan kampanye negatif,”ungkapnya.

 Menurut Nana, kampanye negatif yang dilontarkan LSM asing biasanya mempunyai  tiga modus. Pertama menyerang degradasi di hutan alam, pembangunan HTI di lahan gambut serta HTI yang diisukan merebut lahan masyarakat.

Padahal, sambungnya semua masalah itu,sebenarnya punya solusi. Hutan alam yang tidak dijaga tetap berpotensi rusak dan dijarah. “Keberadaan HTI selain sebagai bisnis juga membantu tugas pemerintah menjaga hutan alam dengan memagarinya.”tegasnya.

Selain itu, pembangunan di lahan gambut kini telah memilki tehnologi ekohidro yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan ketiga di Indonesia sebenarnya ada 34 juta hektare lahan terlantar bisa dimanfaatkan masyarakat tanpa perlu berkonflik dengan pengusaha HTI. (rud)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.