Jumat, 26 April 24

Kala Ari Reda Nyanyikan ‘Alunan Puisi Indonesia’

Kala Ari Reda Nyanyikan ‘Alunan Puisi Indonesia’
* Musikalisasi Puisi oleh Ari Reda sukses manjakan penikmat seni di Galeri Indonesia Kaya.

Obsessionnews.com – Lebih dari tiga dekade, Ari Malibu dan Reda Gaudiamo menemukan cara unik dalam menampilkan puisi, yakni dengan menyanyikannya. Melodi mereka mampu membawa penikmatnya terbayang akan puisi dan penyairnya.

Pada pertengahan Februari ini, duet yang dikenal dengan nama Ari Reda ini memanjakan indra pendengar para penikmat seni dalam gelaran ‘Alunan Puisi Indonesia’.

Sekitar 60 menit, penikmat seni di Galeri Indonesia Kaya dihanyutkan suara merdu Reda dan petikan gitar Ari. ‘Pada Suatu Hari Nanti’, puisi yang ditulis Sapardi Djoko Damono pada 1989, menjadi pembuka yang manis.

Karya tersebut secara garis besar berisi tentang harapan dan keyakinan dari seorang penulis agar kenangan akan dirinya dan karyanya tak lekang oleh waktu dan selalu diingat setiap orang.

“Pak Sapardi adalah sosok yang menjerumuskan kami sehingga cinta mati pada musikalisasi puisi,” ujar Reda.

Ari Reda.

Selepas mengalunkan puisi ‘Kupu-Kupu’ yang dibuat penyair Mozasa (Muhammad Zain Saidi) pada 1931, Reda menuturkan, “Ini ada di album kedua kami. Berkat album ini, kami bisa jalan-jalan ke benua Eropa dan menyambung hidup kami di sana. Kami bisa ke Leiden, Belanda.”

Ari Reda juga membawakan beberapa karya penyair Indonesia lainnya, seperti milik Sapardi (Kuhentikan Hujan, Kartu Pos Bergambar Jembatan Golden gate di San Fransisco, Nocturno, Hujan Bulan Juni, Akulah Si Telaga, dan Aku Ingin), Goenawan Mohamad (Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi, Z, Surat Cinta), Toto Sudarto Bachtiar (Gadis Peminta-minta), dan Abdul Hadi WM (Menunggu Kemarau).

“Sebelum mengubah puisi menjadi lagu, kami biasanya membaca dan mencoba meresapi setiap kata, kemudian merangkai melodi. Untuk dijadikan lagu, kami memilih puisi yang berbicara kepada kami karena hal ini bergantung pada rasa. Strukturnya juga harus serasi, misalnya ‘Hujan Bulan Juni’. Kami berpikir itu memang dibuat untuk lagu karena tiga bait panjang dan jumlah katanya sama,” ujar Reda.

Reda mengungkapkan, dalam waktu dekat keduanya juga akan merilis album ketiga mereka yang berisi karya Goenawan Mohamad, di antaranya ‘Surat Cinta’ dan ‘Z’ di bulan Maret 2017.

Di pengujung gelaran, Reda tak sabar meluapkan kegembiraannya ketika melihat penikmat seni yang setia menyaksikan penampilan mereka.

“Semoga Galeri Indonesia Kaya tetap menjadi telaga bagi para pecinta seni Indonesia,” tandasnya. (Naskah: Giattri Fachbrillian Putri/Foto: Dok. Pribadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.