Jumat, 19 April 24

Kaizen Goes to School 2018, Partisipasi TAM Tingkatkan SDM di Dunia Pendidikan

Kaizen Goes to School 2018, Partisipasi TAM Tingkatkan SDM di Dunia Pendidikan
* Sejalan dengan semangat Toyota “Let’s Go Beyond” dan “Toyota Berbagi”, Toyota-Astra Motor (TAM) berpartisipasi aktif dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), baik di lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan masyarakat di sekitarnya. (Foto: TAM)

44 SMK Ikut berpartisipasi dalam program Kaizen Goes To School 2018.

 

Bekasi , Obsessionnews.com –   Sejalan dengan semangat Toyota “Let’s Go Beyond” dan “Toyota Berbagi”, Toyota-Astra Motor (TAM) berpartisipasi aktif dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), baik di lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan masyarakat di sekitarnya. Peningkatan kualitas sumber daya dilakukan Toyota melalui Quality Control Circle (QCC), yang lahir dari nilai dasar budaya perusahaan Toyota Way, yaitu Respect for People dan Continuous Improvement (Kaizen).  Di tahun 2018 TAM kembali menyelenggarakan Kaizen Goes to School (KGTS) sebagai wujud partisipasi aktif perusahaan dalam upaya peningkatan kualitas SDM di dunia pendidikan.

“Selama ini Respect for People diwujudkan dengan adanya keleluasaan bagi setiap karyawan Toyota untuk berperan aktif dalam memberikan ide perbaikan di perusahaan, sedangkan Continuous Improvement (Kaizen) diwujudkan melalui perbaikan terus-menerus oleh seluruh komponen perusahaan di seluruh lini operasional, baik di bidang produksi maupun administrasi,” Kata Executive General Manager PT TAM Fransiscus Soerjopranoto dalam siaran pers yang diterima Obsessionnews.com, Kamis (26/7/2018)

Dengan semangat bersama membangun Indonesia, TAM melakukan knowledge sharing dengan meningkatkan kualitas SDM di lingkungan sekitarnya melalui pelatihan perbaikan berkelanjutan (Kaizen), yaitu practical problem solving, termasuk ke sekolah-sekolah di sekitar perusahaan.

Sejak tahun 2014 TAM melaksanakan kegiatan pelatihan nilai-nilai Kaizen ke dunia pendidikan, dengan adanya Laboratorium Kaizen di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Al Muslim Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Selama beberapa tahun ini, TAM melakukan soft skill training dan pendampingan bagi guru yang bertugas untuk mengajarkan nilai-nilai Kaizen kepada para siswa. Melalui KGTS ini, para guru dan siswa dirangsang untuk menjadi lebih sadar terhadap problematika yang ada di sekitarnya. Misalnya saja masalah keterlambatan mengumpulkan PR, mengurangi jumlah siswa yang remedial, berhemat air, kertas, dan listrik, mengurangi limbah plastik, dan program lingkungan lainnya yang secara riil dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh mereka.

Dengan semangat bersama membangun Indonesia, TAM melakukan knowledge sharing dengan meningkatkan kualitas SDM di lingkungan sekitarnya melalui pelatihan perbaikan berkelanjutan (Kaizen), yaitu practical problem solving, termasuk ke sekolah-sekolah di sekitar perusahaan.

Pada tahun ini TAM bersama-sama dengan Duta KGTS menyusun perangkat pembelajaran dan juga melakukan pelatihan dan pendampingan khusus kepada para guru dari 44 SMK di wilayah Bekasi dan Bogor, Jawa Barat. Diharapkan para guru tersebut akan mengajarkan nilai-nilai Kaizen kepada para siswa.

Sebagai keberlanjutan program, TAM juga melakukan Konvensi KGTS dengan melibatkan ke-44 SMK tersebut. Ke-44 SMK melakukan pemaparan atas program KGTS, di mana materi yang dipresentasikan adalah kegiatan problem solving yang dilakukan di sekitar sekolah. Nantinya akan dipilih satu pemenang yang memiliki program yang dinilai paling efektif dan secara pelaksanan paling baik.

Sebagai perusahaan yang berorientasi pada pengembangan SDM, salah satu program andalan Toyota adalah pelaksanaan QCC yang diyakini mampu menjadi wahana dalam menciptakan pribadi yang berjiwa inovatif, sehingga mampu bersaing di era persaingan regional maupun global.

“Kami ingin semangat Kaizen yang setiap waktu dapat kami gunakan di Toyota untuk meningkatkan produktivitas baik waktu maupun hasil dapat juga digunakan di sekolah-sekolah Indonesia,” ucap Deputy Division Head SPLD – TAM  Nanang Susminarto.

Aktivitas QCC di internal TAM terbukti telah menjadi salah satu metode yang efektif dalam mengembangkan SDM dalam mempertahankan excellent operation di tengah tuntutan pelanggan yang semakin tinggi dan beragam, dinamika kompetisi yang semakin ketat, dan teknologi yang terus berkembang.

Tantangan tidak hanya dihadapi oleh internal TAM, karena lingkungan eksternal seperti dunia pendidikan juga dihadapkan pada berbagai problematika dan tantangan seperti tingginya tingkat pengangguran, kompetisi yang semakin ketat, serta kesenjangan antara kualifikasi lulusan sekolah dengan spesifikasi yang dibutuhkan di lapangan.

Toyota memiliki cara tersendiri dalam berkontribusi untuk menyongsong masa depan yang lebih baik, dengan membangun kemampuan dan kemandirian menyelesaikan masalah, karena format yang tepat untuk membangun generasi muda ini menjadi kunci penting dalam melakukan perbaikan.

Sekolah dinilai menjadi salah satu institusi yang memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai dan pembentukan karakter/kepribadian, sekaligus sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Sehingga KGTS diharapkan menjadi solusi dan memberikan kontribusi strategis bagi dunia pendidikan untuk mewujudkan generasi yang lebih baik.

Pada tahun 2018 ini sebanyak 44 SMK  di wilayah Kabupaten Bekasi dan Bogor turut ambil bagian dalam acara tersebut, yakni SMK Bina Prestasi, SMK Bina Mitra, SMK Gelora Industri, SMK Talenta Bangsa, SMKN 1 Cikarang Selatan, SMK Ananda Bekasi, SMK Abdi Negara 2 Cibarusah, SMKN 1 Cikarang Barat, SMKN 1 Cikarang Utara, SMK Hs Agung, SMK Laboratorium Global, SMKN 1 Cikarang Pusat, SMK 11 Maret, SMKN 1 Setu, SMK Al Muslim, SMK Gema Nusantara, SMK Telesandi, SMK Al Amin Cibarusah, SMK Yadika 8, SMK Hijau Muda, SMK Tridaya Sakti Bekasi, SMKN 1 Tarumajaya, SMK Mitra Industri, SMK Tunas Teknologi, SMK Puja Bangsa, SMK Mandalahayu Bekasi, SMK Garuda Nusantara, SMK 10 November, SMK Smart Bekasi, SMK Yapin 02 Setu, SMK It Nurul Qolbi, SMK Ananda Mitra Industri Deltamas, SMK It Fitrah Hanniah, SMK Islam Al Amin, SMKN 1 Tambelang, SMK Yapin Bekasi, SMKN 1 Pebayuran, SMKN 2 Cikarang Barat, SMK Wikrama Bogor, SMK Informatika Pesat, SMK Taruna Andhiga, SMK Bina Sejahtera 2, SMK Analis Kimia Nusa Bangsa, SMK It An Naba.

“ Kami berharap para peserta didik dalam program ini akan memiliki bekal yang cukup berupa soft skill problem solving, di mana manfaatnya diharapkan tidak hanya dirasakan ketika mereka bergabung dengan dunia industri dan usaha, melainkan juga dirasakan manfaatnya oleh sekolah dan masyarakat di sekitarnya,” tutup Soerjopranoto. (iwan/arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.