Jumat, 26 April 24

Kadin Harapkan Dunia Usaha Ikut Berperan Tentukan Rekomendasi APEC 2013

Kadin Harapkan Dunia Usaha Ikut Berperan Tentukan Rekomendasi APEC 2013

Imar
Jakarta-Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan APEC Leader’s Week dengan melibatkan kementerian ekonomi, anggota APEC Business Advisory Counci (ABAC) dan seribu pelaku usaha di kawasan ekonomi Asia Pasifik yang akan digelar di Bali, 1-8 Oktober 2013.

“Semua pimpinan pemerintahan dan pelaku usaha dari kawasan APEC akan menghadiri acara ini untuk menentukan hasil dari tahun APEC Indonesia,”ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Energi dan Migas Wishnu Wardhana yang juga merupakan Ketua ABAC 2013 di Jakarta, Jum’at (17/5/2013).

Ajang tersebut, kata dia merupakan kesempatan yang bagus untuk menunjukkan potensi dan peluang-peluang bisnis dan investasi untu negara-negara kawasan dan Indonesia khususnya. “Kita telah merancang simposium khusus untuk Investasi di Indonesia, tak terkecuali forum UMK (SME Summit) dalam rangkaian kegiatan APEC Leader’s Week tahun ini”.

Wishnu mengatakan, dalam penyelenggaraan kali ini pihaknya mengharapkan agar suara dunia usaha bisa ikut berperan dalam menentukan rekomendasi ekonomi untuk kawasan Asia Pasifik. “Indonesia dengan perkembangannya yang baik tengah menjadi sorotan. Sekarang tinggal bagaimana dunia usaha nasional bisa ikut berperan dalam memanfaatkan momentum untuk lebih berkiprah di kawasan Asia Pasifik,” ujar dia.

Arah kebijakan dalam APEC, lanjut Wishnu, memang ditentukan oleh pemerintah dengan perjanjian perdagangan formal yang telah dinegosiasikan. ” Hanya saja, fakta di lapangannya yang menentukan adalah kebutuhan bisnis untuk pertumbuhan ekonomi kawasan,”jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan agar hasil rekomendasi dalam acuan integrasi ekonomi itu pada akhirnya bisa bermanfaat bagi negara-negara anggota APEC.

Wishnu menyebutkan bahwa yang harus menjadi fokus perhatian utama APEC adalah bagaimana membangun daya saing, sustainabilitas, peningkatan skills sumber daya manusia dan bagaimana meminimalisir resiko serta tantangan-tantangan di tengah kondisi ekonomi global saat ini.

Hal-hal yang harus menjadi fokus tersebut, tambah Wishnu, adalah permasalahan yang kompleks yang harus dihadapi negara-negara di Asia
Pasifik, terutama negara-negara berkembang yang sebenarnya memiliki potensi besar untuk memperkuat ekonomi kawasan.

Capaian yang diperoleh dengan penyelenggaraan tahun ini, kata dia akan berbeda dengan apa yang dicapai pada penyelenggaraan sebelumnya di tahun 1994 di Bogor, dimana Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah. “Ini babak kedua bagi Indonesia dalam penyelenggaraan APEC, dan capaiannya sangat berbeda karena isu ekonomi sekarang semakin kompleks. Kita harapkan suara dunia usaha bisa berperan sehingga bisa bermanfaat baik bagi pemerintah maupun ekonomi kawasan,”terangnya.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.