Jumat, 26 April 24

Kabut Asap Tebal Beracun Selimuti Ibu Kota India

Kabut Asap Tebal Beracun Selimuti Ibu Kota India
* Kabut asap meyelimuti ibu kota India. (VOA)

Dewan pengendalian polusi federal India memerintahkan negara bagian dan badan-badan lokal untuk bersiap penuh mengatasi kondisi polusi kabut asap yang memburuk di New Delhi. Hal itu disebabkan karena penurunan suhu dan kecepatan angin.

Kabut asap tebal beracun menyelimuti ibu kota India tersebut diperparah dengan lonjakan pembakaran limbah tanaman di sekitar lahan pertanian.

Berdasarkan data dewan pengendalian polusi India, kondisi itu mengurangi visibilitas dan Indeks Kualitas Udara (AQI) mencapai 470 pada skala 500. Tingkat polusi itu akan memengaruhi orang sehat dan berdampak serius bagi yang sakit.

Berdasarkan surat edaran dewan polusi, Rencana Tindakan Respons Bertingkat, kualitas udara yang parah selama 48 jam mewajibkan negara bagian dan badan-badan lokal memberlakukan tindakan darurat.

Tindakan darurat itu berupa penutupan sekolah, pemberlakukan ganjil-genap pada kendaraan mobil, dan menghentikan semua pembangunan konstruksi.

Dalam surat edaran itu, kantor pemerintah dan swasta juga harus mengurangi penggunaan transportasi pribadi hingga 30 persen dan menyarankan penduduk setempat membatasi aktivitas atau paparan di luar ruangan.

“Kondisi meteorologi akan sangat tidak menguntungkan untuk penyebaran polutan hingga 18 November 2021 mengingat angin rendah dan tenang pada malam hari,” kata dewan.

Pada awal ini, pemerintah setempat telah memerintahkan penutupan tempat pembakaran batu bata, meningkatkan pembersihan mekanis, dan menindak keras pembakaran sampah.

Upaya India mengurangi pembakaran limbah tanaman, sumber utama polusi udara selama musim dingin, dengan menghabiskan miliaran rupee dalam empat tahun terakhir tidak banyak membantu mencegah penurunan tajam kualitas udara.

Delhi sering menduduki peringkat ibu kota paling tercemar di dunia menghadapi udara yang sangat buruk di musim dingin.

Hal itu disebabkan pembakaran tunggul tanaman, emisi dari transportasi, pembangkit listrik tenaga batu bara di luar kota dan emisi industri lainnya, pembakaran sampah terbuka dan debu. (CNN/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.