Sabtu, 20 April 24

Jokowi Targetkan Rasio Elektrifikasi Capai 97 Persen pada 2019

Jokowi Targetkan Rasio Elektrifikasi Capai 97 Persen pada 2019

Jakarta, Obsessionnews – Presiden Joko Widodo telah meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang Unit V dan Groundbreaking PLTP Ulubelu Unit III dan IV di Garut, Jawa Barat. Peresmian tersebut sekaligus meyakinkan presiden bahwa pada 2019 Rasio Elektrifikasi bisa mencapai 97 persen.

“Selain untuk menopang kehidupan rakyat sehari-hari, listrik menjadi salah satu pendorong peningkatan kegiatan ekonomi nasional,” ujar Jokowi melalui siaran persnya yang disampaikan Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, Minggu (5/7/2015).

Presiden mengatakan ketersediaan listrik menjadi salah satu indikator bahwa bangsa Indonesia telah berdaulat dalam bidang energi. Untuk itulah menurut presiden upaya penyediaan energi listrik secara berkesinambungan harus terus dilakukan sesuai dengan tingkat pertumbuhan permintaannya.

“Dalam kurun waktu lima tahun (2015-2019), kita akan membangun Pembangkit 35.000 MW dan saya putuskan hingga akhir tahun 2015 harus diselesaikan sekitar 3.793 MW,” kata presiden.

Sebagai upaya menyediakan energi listrik secara berkesinambungan lanjut presiden, pemerintah harus memanfaatkan energi panas bumi (geothermal energy) sebagai salah satu sumber energi terbarukan.

Jokowi mengakui sumber energi di Indonesia cukup berlimpah, bersih dan juga ramah lingkungan. Indonesia bahkan menjadi negara dengan kandungan panas bumi yang besar, 40% potensi panas bumi dunia terdapat di Tanah Air. Sumber-sumber energi panas bumi tersebar di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua.

“Sayangnya, besarnya cadangan panas bumi di Indonesia tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Sampai hari ini Indonesia masih saja bergantung dengan sumber energi dari fosil,” lanjut Jokowi.

Saat ini, menurut Kepala Negara, penggunaan energi fosil masih sangat besar yaitu sebesar 95% dari bauran energi nasional, dimana 47% di antaranya merupakan minyak bumi, 24% berasal dari gas bumi, dan 24% dari batubara. Sedangkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) baru mencapai sekitar 5%.

“Saya memberikan perhatian khusus pada program pengembangan sumber energi baru terbarukan, terutama pemanfaatan energi panas bumi. Ke depan, Kebijakan Energi Nasional menargetkan pemanfaatan energi baru terbarukan meningkat menjadi 23% pada tahun 2025,” ucapnya.

Ia menambahkan bangsa Indonesia harus melepaskan diri dari ketergantungan pada sumber energi fosil, dan memanfaakan sumberdaya alam Indonesia yang berlimpah secara berkelanjutan.

Jenis sumber energi terbarukan yang dimiliki Indonesia cukup banyak, mulai dari: biofuel, biomassa , panas bumi, air, angin, matahari, gelombang laut sampai dengan energi pasang surut air laut. Jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik diyakini dapat menggantikan energi fosil yang semakin terbatas.

Presiden juga menekankan agar program pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi dapat segera berjalan, karena rakyat di seluruh pelosok Indonesia sudah menunggu. Mereka membutuhkan listrik dan Presiden bertekad untuk mewujudkan kehendak rakyat itu. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.