
Jakarta – Presiden terpilih Joko Widodo menargetkan laju pertumbuhan ekonomi di atas 7%. Ini yang belum pernah terjadi sebelum krisis keuangan Asia periode 1990-an, pergeseran yang diyakini bakal mendongkrak pengaruh Indonesia di kancah internasional.
“Kita harus mengatasi keterbatasan dalam infrastruktur, manufaktur, dan kemudian kita harus berinvestasi lebih banyak untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia,” ujar Jokowi, 53 tahun, dalam sebuah wawancara di rumah sewanya di bilangan pusat Ibu Kota, seperti dilansir laman Bloomberg, Rabu (23/7).
“Ketika perekonomian kita tumbuh lebih dari tujuh persen, saya sangat yakin, hal itu akan memperkuat peran Indonesia di forum internasional,” tutur Gubernur DKI Jakarta itu.
Perekonomian terbesar di Asia Tenggara itu dapat mencapai pertumbuhan tersebut dalam dua tahun, demikian penuturan Jokowi, yang masih berpotensi menghadapi gugatan dari lawannya dalam pilpres kemarin, Prabowo Subianto. Kendati Indonesia mencatatkan rekor investasi asing dalam beberapa tahun terakhir, namun kendala pasokan dan keterbatasan transportasi publik telah menahan potensi yang dimilikinya.
“Kita harus realistis,” ucap Jokowi dalam sebuah wawancara pada awal pekan ini mengenai tantangan perekonomian Indonesia. Pengusaha mebel itu berjanji untuk menekan subsidi BBM yang memakan anggaran yang dibutuhkan bagi pembangunan infrastruktur, dan “menyikat” habis praktik korupsi, dengan menerapkan sistem pajak online.
Perekonomian terbesar kelima di Asia itu memperlihatkan perlambatan pertumbuhan menjadi 5,21 persen pada kuartal pertama 2014, laju paling lemah sejak 2009, dan tak lagi mencatatkan angka tahunan tujuh persen atau lebih sejak sebelum krisisi keuangan Asia 1997-1998, gonjang-ganjing yang akhirnya menumbangkan kediktatoran Soeharto.
Di masa mendatang, setelah resmi menempati jabatan barunya pada Oktober nanti, Jokowi menekankan perekonomian yang kuat sebagai kunci untuk merevitalisasi peran Indonesia di kawasan.
“Ketika ekonomi kita tumbuh lebih dari tujuh persen, saya sangat yakin bagi Indonesia untuk memainkan peran di dunia, tak hanya di Komunitas Ekonomi ASEAN, tetapi juga di forum internasional,” papar Jokowi, merujuk pada integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara