Subang – Presiden Jokowi mengajak para insinyur supaya turun ke sawah untuk memberi bimbingan petani bagaimana cara menanam dan memberi pupuk yang baik, dengan begitu Jokowi berharap produksi padi petani akan lebih meningkat.
“Di lapangan mereka tidak diberikan bimbingan (petani). Oleh sebab itu, saya juga titip pada Kementerian Pertanian agar yang namanya insinyur-insinyur pertanian itu jangan berada di kantor,” ujar Jokowi saat kunjungan kerja ke Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (26/12/2014).
Selama ini presiden menilai banyak insinyur hanya diberi tugas administrasi di kantor, padahal sesungguhnya tugas mereka adalah ada di lapangan. “Harus selalu di lapangan berikan bimbingan kepada kelompok-kelompok petani, kesulitan lapangannya apa, kekurangannya apa, supaya ngerti semuanya,” katanya.
Paradigma seperti ini menurut presiden harus dirubah supaya petani kita bisa mewujudkan swasembada pangan yang ditargetkan tercapai tiga tahun mendatang. “Semuanya harus ada di lapangan kalau tidak kita akan seperti ini terus, kalah bersaing dan berkompetisi dengan negara-negara lain,” tandas dia.
Secara kualitas, lanjut presiden petani lokal tidak kalah bersaing dengan negara lain, hanya saja perlu ada pendapingan dari orang-orang yang mempunyi kedisiplinan ilmu yang mumpuni. “Saya tidak mau, kita harus bersaing karena saya lihat di lapangan kita mempunyai kemampuan untuk itu,” tutur Jokowi. (Has)
