Jakarta – Presiden Jokowi akhirnya memenuhi janjinya untuk memberikan pengampunan (grasi) terhadap Eva Susanti Hanafi Bande. Sejak 19 Desember lalu Jokowi telah menandatangi Keputusan Presiden terkait grasi Eva.
Dalam puncak peringatan hari ibu ke-86 di GOR Ciracas Jakarta aktifis perempuan itu turut diundang hadir. Di hadapan seribuan ibu-ibu yang hadir dalam acara itu, Jokowi memperkenalkan Eva Bande.
“Dia ini Aktivis Perempuan yang bela hak-hak Petani. Ini soal tanah rakyat yang dia bela. Ke depan, tidak boleh lagi ada aktivis yang membela hak-hak rakyat lalu di penjara,” ujar Jokowi dalam pidatonya, Senin (22/12/2014).
Ihwal pemberian grasi ini, sebelumnya dijanjikan Jokowi pada peringatan Hari HAM se-Dunia, 9 Desember lalu di Yogyakarta. Ketika itu Jokowi menyatakan Eva Bande bakal bertemu keluarga sebelum peringatan Hari Ibu, 22 Desember 2014.
Eva Bande dikenal sebagai aktivis yang kerap memperjuangkan hak petani di Sulawesi Tengah. Ia ditahan pada 15 Mei 2010 lalu karena dianggap sebagai penghasut para petani dalam unjuk rasa di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Toili Barat, Banggai, Sulwesi Tengah, yang berujung pembakaran aset PT Kurnia Luwuk Sejati.
PT Kurnia adalah perusahaan milik pengusaha lokal bernama Murad Husain. Perusahaan itu bergerak di bidang perkebunan sawit dan menggunakan lahan seluas 2.600 hektare.
Para petani menilai perusahaan itu telah mencaplok area hutan Suaka Margasatwa Bangkiriang dan mengubahnya menjadi perkebunan sawit. Selain hutan, perusahaan juga menggusur lahan adat milik masyarakat Tau Taa Wana. (Has)
