
Jakarta, Obsessionnews.com – Presiden Jokowi meminta pemerintah agar segera memutuskan pemanfaatan ruang udara di selatan Pulau Jawa yang harus menjadi fokus perhatian, mengingat jalur udara di utara Pulau Jawa yang sudah cukup padat.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi sebagai pengantar rapat terbatas yang membicarakan tentang pemanfaatan ruang udara di selatan Pulau Jawa di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
“Sore ini akan dibicarakan mengenai pemanfaatan ruang udara di selatan Pulau Jawa. Pada hari ini harusnya sudah kita putuskan apa yang perlu kita lakukan,” ujar Presiden.
Perlu diketahui, di jalur utara Pulau Jawa, rute Jakarta-Bali memiliki 170 lalu lintas penerbangan per hari, sedangkan rute Jakarta-Surabaya berlangsung 150 lalu lintas penerbangan per hari. Rute Jakarta (CGK) – Surabaya (SUB) merupakan jalur terpadat ke-11 di dunia.
Oleh karenanya, pemanfaatan ruang udara di bagian selatan Pulau Jawa perlu dilakukan untuk membuat rute penerbangan semakin efisien, memperlancar arus dan kapasitas penerbangan, serta meningkatkan keselamatan lalu lintas penerbangan pada rute-rute padat di Jawa-Bali.
Rapat terbatas mengenai pola operasi bandara enclace civil dan pemanfaatan ruang udara di selatan Pulau Jawa ini merupakan rapat yang kedua kalinya. Sebelumnya, pada rapat terbatas 8 Januari 2016 dengan topik yang sama, dalam soal pola operasi bandara enclave civil, Presiden telah meminta kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo untuk segera menyelesaikan berbagai masalah dan kendala yang muncul.
“Kuncinya adalah pengaturan yang lebih jelas. Agar dalam pelaksanaan tidak saling mengganggu, bahkan harusnya bisa saling memberi dukungan,” kata Presiden kala itu.
Turut hadir dalam rapat terbatas kali ini di antaranya Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan, Menhub Ignasius Jonan, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Wakil Kasau Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin, dan sejumlah anggota Kabinet Kerja lainnya. (Has)