
Praya, Obsessionnews – Presiden Jokowi memandang perlu untuk mengajarkan sistem pendidikan yang sederhana di sekolah Institute Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Presiden mengatakan dengan sistem birokrasi yang sederhana bisa meningkatkan kualitas pelayanan publik di berbagai pemerintahan umum.
“Kita bangun IPDN ini untuk menyiapkan abdi masyarakat yang mau melayani masyarakat, sehingga pada kesempatan yang baik ini saya titip ke depan akan kita bangun sebuah sistem ke pemerintahan yang baik,” ujar Jokowi saat meresmikan Gedung IPDN Nusa Tenggara Barat di Praya, Lombok Tengah, Jumat (10/4/2015).
Yang dimaksud sistem birokrasi yang sederhana menurut Jokowi adalah sebuah sistem yang mudah dikontrol dan bisa memberikan pelayanan yang cepat kepada masyarakat. Presiden harap ke depan sistem ini bisa diterapkan di semua level pemerintah, mulai dari daerah hingga tingkat pusat.
“Semuanya akan di E. Ini untuk praja baik yang namanya e-government, e-purchasing, e-catalog, dan e-budgeting. Sehingga sistemnya yang sama semuanya baik di kabupaten, kota, provinsi maupun pemerintah pusat,” kata Kepala Negara.
Jokowi menceritakan pengalamannya ketika mengurusi ijin usaha di Dubai, Uni Emirat Arab. Dalam hitungan jam saja ijin usaha investasi yang diajukan langsung didapatkan ketika mengajukan permohonan ke kantor kementerian perekonomian setempat.
“Saya bawa syarat-syarat datang ke kantor kementerian perekonomian di situ, dicek syarat-syaratnya komplit, ijin langsung selesai, tidak hanya 1 jam. Inilah yang namanya ijin,” pungkasnya.
Maka penting baginya agar birokrasi di Indonesia menirukan cara pelayanan yang ditetapkan di salah satu negera timur tengah itu. Dengan begitu kata presiden, akan terbangun sebuah tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, bersih, responsif dan tidak koruptif.
“UEA bisa memberikan pelayanan itu. Kita juga harus seperti itu supaya bisa lancar dalam pengelolaan tugas-tugas yang strategis di berbagai bidang,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu. (Has)