
Surabaya, Obsessionnews – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, tantangan Indonesia dalam menghadapi faham radikalisme ke depan tidaklah mudah. Salah satu cara menangkal dan mencegah, yakni melalui peran dari mahasiswa, terutama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
“Kita bisa bayangkan mengelola negara besar Indonesia yang berpenduduk sebesar 250 juta jiwa memiliki lebih dari 300 etnis dan bahasa daerah, serta memiliki 17 ribu pulau, tidaklah mudah. Untuk itu, dibutuhkan peran semua pihak,” kata Jokowi pada Puncak Hari Lahir (Harlah) ke-55 PMII di Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya, Jumat (17/4/2015) malam.
Guna menjaga NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika dari gerakan zionis dan radikalisme, Jokowi minta masyakat Indonesia untuk tidak berkompromi dengan mereka.
“Jangan ada kompromi dengan mereka!” tegasnya yang diberi aplaus dari ribuan kader PMII.
Di hadapan Jokowi, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII Aminudin Ma’ruf memastikan selama ada PMII pesantren, masjid, kampus akan terbebas dari radikalisme.
“PMII akan menjadi garda terdepan dalam menangkal radikalisme dan terorisme terhadap agama. Selama ada PMII kami yakini kampus, masjid dan pesantren akan bebas dari faham radikalisme,” pungkasnya. (GA Semeru)