Sabtu, 20 April 24

Jokowi: Indonesia Komitmen Atasi Perubahan Iklim

Jokowi: Indonesia Komitmen Atasi Perubahan Iklim

Jakarta, Obsessionnews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) siap mendukung komitmen perubahan iklim kepala-kepala negara peserta Conference Of Parties (COP) ke-21, karena perubahan iklim yang begitu cepat di Indonesia dianggap bisa sangat membahayakan.

“Kita punya 17 ribu pulau yang itu bisa membahayakan kalau terjadi kenaikan permukaan air laut misalnya,” ujar Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (29/11/2015).

Presiden Jokowi bersama delegasi Indonesia bertolak ke Paris, Perancis menghadiri Conference of the Parties (COP) 21 atau konferensi tingkat tinggi perubahan iklim. Dalam pertemuan itu, Jokowi akan menyampaikan hal tentang bagaimana cara Indonesia mengantisipasi dampak perubahan iklim.

“Ya nanti akan kita sampaikan masalah, hal-hal konkret dalam proses kita kerjakan dan yang akan kita kerjakan termasuk bentuk badan restorasi gambut, review ijin-ijin lama, kemudian moratorium, semuanya akan kita sampaikan,” katanya.

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan komitmen Indonesia salah satunya akan ditunjukkan dengan menyerahkan Intended Nationally Determined Contributions (INDC). Penyerahan INDC itu menjadi komitmen nasional yang dilakukan semua negara.

“Di mana Indonesia itu pengurangan emisi 29 persen di bawah bussiness as usual pada tahun 2030 dan dengan kerja sama internasional kita akan dapat mencapai 41 persen,” papar Retno.

Retno menjelaskan dalam pertemuan dengan pimpinan negara itu, Jokowi akan menyampaikan pernyataan Indonesia selama kurang lebih tiga sampai lima menit. Pernyataan itu berisi dukungan politik (political support) terhadap suksesnya negoisasi tersebut.

Jokowi juga akan menjelaskan posisi strategis Indonesia karena Indonesia salah satu negara pemilik hutan yang terbesar. Namun, Indonesia juga pada posisi yang secara geografis rentan terhadap perubahan iklim dengan adanya 17 ribu pulau termasuk pulau-pulau yang kecil. Lalu, wilayah Indonesia juga lebih dari 70 persen terdiri dari air, laut, dan sebagainya.

“Itu membuat kita juga rentan dan kita sebagai negara berkembang kita juga masih memerlukan ruangan yang cukup untuk melakukan pembangunan ekonomi. Jadi semua posisi tersebut kita rangkum untuk disampaikan ke pertemuan tersebut,” lanjut dia.

Pertemuan pimpinan negara (leaders) hanya akan digelar satu hari, 30 November 2015. Sekitar 147 pemimpin negara rencananya hadir diantaranya Presiden AS Barack Obama, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden RRT Xi Jinping, dan Presiden RI Jokowi. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.