Sabtu, 2 Desember 23

Jokowi Gandeng PBNU Atasi Kelesuan Ekonomi

Jokowi Gandeng PBNU Atasi Kelesuan Ekonomi

Jakarta, Obsessionnews – Presiden Jokowi meminta kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut membantu pemerintah menenangkan rakyat, khususnya para nahdliyin (pengikut NU) agar tidak panik menghadapi situasi perekonomian yang mengalami kelesuan dalam beberapa bulan terakhir.

Presiden Jokowi mengemukakan, bahwa negara dalam keadaan yang cukup memprihatikan karena ketidakstabilan ekonomi global, karena itu perlu ada upaya-upaya yang lebih intensif dan perlu adanya kesabaran (dalam menghadapinya).

“Harus memberikan rasa optimisme jangan sampai putus asa, Insya Allah pemerintah akan berusaha keras dalam 2 bulan ini,” ungkap Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj seusai bertemu Presiden Jokowi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/8/2015)

Said Aqil mengharapkan warga NU agar terus bekerja keras, yang petani tetap ke sawah, yang pedagang tetap berdagang, karena ia yakin, walau banyak yang berada dalam kondisi kekurangan, namun pemerintah akan tetap berupaya meningkatkan perekonomian di tengah situasi ekonomi global yang tidak menentu.

“Insya Allah tak kurang pangan dan bahan pokok, sehingga presiden akan mempertahankan harga bahan pokok dan BBM tak akan naik. Kita diminta agar memberikan pencerahan,” ujar Aqil.

PBNU bertemu Presiden Jokowi dimaksudkan untuk menyampaikan terima kasih karena Presiden telah membuka Muktamar NU di Jombang beberapa waktu lalu. PBNU juga menyatakan kesiapannya untuk melakukan kemitraan dengan pemerintah, untuk bersama-sama mengatasi paham-paham yang menyimpang, radikalisme, atau dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi.

Mendampingi Presiden Jokowi saat menerima pengurus PBNU periode 2015-2020 itu antara lain Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Hadir pula Rais Aam PBNU Ma’ruf Amin. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.