
Jakarta, Obsessionnews – Presiden Jokowi mengaku percaya bahwa Asian African Business Summit 2015 merupakan wadah bagi dunia usaha untuk memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan bagi negara-negara di kedua kawasan.
Pengakuan itu disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Asian African Business Summit 2015, yang merupakan rangkaian acara Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika, di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (21/4/2015).
“Saya juga percaya bahwa disinilah akan muncul inisiatif dan terobosan-terobosan untuk menyusun rencana, langkah kedepan guna memperkuat hubungan di kedua kawasan,” ujar Presiden.
Jokowi menyebut kawasan Asia dan Afrika mempunyai potensi sumber daya alam dan ekonomi yang sangat besar. Misalnya saja pada tahun 2013-2014 pertumbuhan ekonomi Asia rata-rata 4,9 persen, sedangkan di Afrika sebesar 4,3 persen.
“Peningkatan ini menunjukkan bahwa negara-negara Asia-Afrika semakin berperan dalam pembangunan ekonomi dunia,” kata Jokowi.
Meski kondisi demikian, kata presiden bukan berarti tanpa tantangan. Jumlah penduduk Asia Afrika yang mencapai 5,4 miliar jiwa mewakili 75 persen dari total penduduk dunia yang sebagian besar masih miskin dan menjadi korban konflik. Tidak hanya itu, angka inflasi di Asia Afrika juga masih di atas rata-rata dunia.
Karena itu Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya kerjasama kawasan khususnya dalam hal ekonomi dan perdagangan. Ia menilai, peningkatan kerja sama perdagangan di antara negara Asia Afrika belum mencerminkan potensi yang sesungguhnya.
“Kita harus membuat kebijakan dan tindakan yang tepat khususnya dengan meminimalkan hambatan perdagangan baik tarif maupun non tarif serta mendorong perdagangan langsung dan meningkatkan fasilitasi perdagangan,” tuturnya.
Presiden melanjutkan bahwa langkah-langkah tersebut tentu harus tetap sejalan dengan prinsip-prinsip sistem perdagangan internasional yang terbuka, adil, tertib serta saling menguntungkan.
“Saya yakin peluang investasi di kedua kawasan masih sangat besar khususnya di sektor manufaktur, pertanian, infrastruktur, dan energi. Saya gembira sektor-sektor ini didiskusikan dalam summit ini,” tandasnya. (Has)