
Prattama
Jakarta-Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dirinya bosan jika harus melakukan rapat berulangkali dengan DPRD. Menurut dirinya, rapat dengan volume yang terlalu sering bisa menyulitkan dirinya dalam membangun rencana – rencananya.
“Saya merasa rapat yang ada disini udah kebanyakan. Ropat rapat 100x. Saya kira dua – duanya diperlukan, menangkap aspirasi, mengerti problem – problem di lapangan, mau memerhatikan keluhan di masyarakat. Klo saya seminggu sekali sudah kebanyakan (rapatnya),” ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat.
Menurutnya, rapat akan lebih baik jika membicarakan hal-hal yang strategis saja dan Wakil Gubernur bisa menggantikan dirinya jika ada rapat dengan DPRD. “Hal strategis saja yang rapat, yang lainnya bisa dijalankan oleh wagub, atau asisten. Kalau saya seperti itu. Kan setiap orang mempunyai cara sendiri – sendiri,” keluh Jokowi dengan raut muka yang nampak letih.
Seperti yang diketahui, hari ini Jokowi rapat dengan DPRD membahas 4 hal, yaitu, MRT, Monorail, Deep Tunnel, dan Giant Sea World. Meskipun dua proyek yang disebut terakhir tidak menggunakan dana APBD, tetap saja pihak DPRD mengharuskan Jokowi untuk meminta persetujuan mereka. Hal inilah yang membuat pekerjaan Jokowi terhambat, meskipun menurut dirinya ini merupakan prosedur yang harus dilaluinya.
“Ya itulah regulasi kita, tenyata harus ada kemendagari, mau lagi harus ada pembaharuan PMK (Putusan Menteri Keuangan), dari PMK memang regulasi kita ini ruwet,” tutur Jokowi.
Jokowi pun menyampaikan dulu dirinya ingin langsung mengerjakan proyek monorail, namun kembali terbentur oleh peraturan pemerintah pusat, yang harus meminta rekomendasi kepada Mendagri (Mendagri), Menkeu (Menteri Keuangan), Bappenas (Badan Perencana Pembangunan Nasional). Hal inipun sempat menjadi blunder dirinya dalam mengambil keputusan.
“Itulah regulasi kita, dulu kita pengen langsung, ternyata ada persetujuan menteri, mau langsung ternyata ada persetujuan kementerian keuangan soal monorel,” keluhnya.(rud)