
Gia
Jakarta-Pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat melaksanakan kerjasama Joint Crediting Mechanism (JCM) yang merupakan skema perdagangan karbon secara bilateral. Dokumen kesepakatan telah ditandatangani secara terpisah oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa dan Menteri Luar Negeri Jepang, Fumio Kishida.
“Mekanisme JCM ini adalah kerjasama bilateral yang mengedepankan investasi berwawasan lingkungan untuk mendukung pembangunan rendah karbon,” ujar Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Perekonomian, Rizal Affandi Lukman di Kantor Kementerian Perekonomian (30/8).
Jepang sebagai Negara maju, lanjut Rizal, berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sampai dengan level 25 persen pada 2020.
“Dan untuk Indonesia kerjasama ini juga sekaligus komitmen untuk memenuhi mengurangi GRK sebesar 25 persen, hingga 41 persen dengan bantuan internasional,” jelas Rizal.
Rizal menggarisbawahi target tersebut akan dicapai melalui kegiatan pengurangan emisi di dalam negeri dan melalui proyek pengurangan emisi yang dibiayai oleh pemerintah dan sektor swasta Jepang. Proyek ini akan dilakukan di luar negeri, khususnya di negara-negara berkembang melalui mekanisme JCM.
“Mekanisme ini akan menjadi insentif bagi perusahaan-perusahaan Jepang untuk meningkatkan investasi dalam kegiatan rendah karbon di Indonesia,” terang Rizal.
Menurut Rizal, Pemerintah Jepang diuntungkan karena sebagian dari hasil penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di proyek-proyek investasi Indonesia akan dapat diklaim sebagai penurunan emisi negaranya. Indonesia juga mendapatkan manfaat yang besar baik manfaat ekonomi maupun lingkungan dari kerjasama JCM tersebut.
“Melalui JCM, kami mengharapkan perdagangan dan investasi antara Jepang dan Indonesia akan meningkat baik dari sisi volume maupun kualitas, termasuk untuk pemanfaatan teknologi yang lebih bersih dan hemat energi,” tandas Rizal.
Sementara itu, Duta Besar Jepang di Indonesia, Yoshinori Katori menambahkan Jepang mempunyai teknologi canggih yang dapat memberikan kontribusi dalam mendukung proyek-proyek rendah emisi karbon.
“Melalui perusahaan swastanya yang memiliki pengalaman dalam implementasi teknologi pengurangan emisi, Jepang dapat memfasilitasi investasi dan kerjasama kepada Indonesia melalui proyek JCM,” kata Yhosinori.