Selasa, 23 April 24

Jembatan Dibangun, Ekonomi Berputar

Jembatan Dibangun, Ekonomi Berputar
* Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno (ketiga dari kanan) meresmikan Jembatan Piaman di Desa Ampalu, Nagari Lareh Nan Panjang, Kecamatan Tujuah Koto, Kabupaten Padang Pariaman, Jumat (20/3/2015). (Foto:Musthafa Ritonga/obsessionnews.com)

Padang, Obsessionnews – Masyarakat Desa Ampalu, Nagari Lareh Nan Panjang, Kecamatan Tujuah Koto, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) merasa terbantu dengan pembangunan jembatan di nagari mereka. Setelah Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meresmikan Jembatan Piaman, akses transportasi semakin lancar, di mana selama ini warga harus melalui Kota Pariaman menuju kantor Bupati Padang Pariaman. Masyarakat yang hendak bepergian ke Nagari Lurah Ampalu, harus berputar melalui nagari lain.

Wali Nagari Lareh Nan Panjang, Akhiruddin, mengatakan, setelah jembatan Batang Piaman diresmikan, akses masyarakat lebih mudah, baik untuk keperluan ke ibukota kabupaten, maupun membawa hasil bumi untuk dipasarkan.

“Sebelum jembatan ini dibangun, jika ada urusan ke kantor bupati, harus melalui Kota Pariaman yang jaraknya mencapai 50 kilometer. Sekarang masyarakat tidak perlu lagi ke Kota Pariaman baru ke kantor Bupati Padang Pariaman. Masyarakat sudah bisa langsung ke kantor bupati dan jaraknya jauh lebih pendek, yaitu sepanjang 25 kilometer,” kata Akhiruddin kepada obsessionnews.com, Sabtu (21/3).

Selain memperlancar arus transportasi juga membuka akses antar daerah, keberadaan Jembatan Piaman sangat membantu perputaran ekonomi masyarakat.

“Sebelum jembatan dibangun, agen yang membeli hasil bumi dihargai lebih murah. Saat ini sudah naik antara 20-25 persen, karena transportasi sudah lancar dan masyarakat sudah mudah memasarkan produksi hasil bumi yang ada di kecamatan itu,” ujarnya.

Hasil bumi di Kecamatan Tujuah Koto cukup banyak dan beragam, antara lain kelapa, coklat, casiavera, dan pisang. Selama ini, hasil bumi di daerah itu selain di pasarkan ke Kota Pariaman dan Kota Padang, juga dipasarkan ke Kota Pekanbaru, Riau.

“Masyarakat merasa terbantu dengan upaya pemerintah membangun jembatan Piaman ini, sehingga urusan semakin lancar dan ekonomi masyarakat juga terbantu,” ujar Akhiruddin.

Jembatan Piaman yang diresmikan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Jumat (20/3), menjadi sarana penghubung masyarakat di dua nagari di Kecamatan Lima Koto Timur, yaitu antara Nagari Lurah Ampalu dan Lareh Nan Panjang,

Lima nagari yang ada d Kecamatan Lima Koto saat berurusan ke kantor bupati semakin mudah, karena transpotasi semakin lancar.

Jembatan Piaman Kabupaten Padang Pariaman adalah satu dari tiga jembatan yang diresmikan Gubernur Sumbar. Dua jembatan lainnya adalah Jembatan Bukik Kandung, Kabupaten Tanah Datar, dan Jembatang Subang-Subang, Kabupaten Agam.

Irwan Prayitno mengatakan, terdapat 18 jembatan yang menghubungkan antar kabupaten kota di Sumbart dalam tahun ini akan diresmikan pemakaiannya. Dari 18 jembatan yang akan diresmikan tersebut, tujuh unit sudah diresmikan dan tiga jembatan di antaranya diresmikan sekaligus yang dipusatkan di Desa Ampalu, Nagari Lareh Nan Panjang, Kecamatan Tujuah Koto.

“Kenapa baru bulan ini diresmikan karena dana multi years baru tahun 2014 tuntas, kecuali sebuah jembatan yang belum selesai,” kata Irwan ketika meresmikan Jembatan Piaman, Jumat, (20/3).

Tahun 2006 pancang jembatan Batang Pariaman dibangun, dan terhenti tahun 2007-2009. Pembangunannya kembali dimulai tahun 2011.

Selain mempercepat pembangunan, pemerintah membangun jembatan dalam rangka memudahkan akses transportasi masyarakat dan mempercepat peningkatan perekonomian masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang Pemukiman Sumbar, Suprapto, mengatakan, jembatan yang diresmikan terintegrasi untuk jalur lintas Sumatera bagian barat Sumbar.

“Jembatan yang terintegrasi untuk jalan lintas bagian barat itu adalah jembatan Batang Piaman, Kabupaten Padang Pariaman dan jembatang Subang-Subang, Kabupaten Agam,” katanya.

Dia menjelaskan, total anggaran pembangunan ketiga jembatan senilai Rp 25,08 miliar, yang dimulai tahun anggaran 2012. Tahun anggaran 2012 senilai Rp 10,3 miliar, tahun 2013 dianggarkan senilai Rp 4,98 miliar, tahun anggaran 2014 senilai Rp 9,48 miliar, dan tahun 2015 dianggarkan senilai Rp 220,69 njuta.

18 jembatan yang akan diresmikan dalam tahun ini tersebar di 19 kabupaten/ kota.
“Pemerintah memperbanyak pembangunan jembatan untuk mempermudah akses transportasi dan memudahkan masyarakat membawa hasil pertanian dan perkebunan mereka ke pasar,” ungkap Suprapto. (Musthafa Ritonga)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.