Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Jangan Rusak Jati Diri TNI Sebagai Tentara Rakyat

Jangan Rusak Jati Diri TNI Sebagai Tentara Rakyat
* Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Jakarta, Obsessionnews.com – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan, setiap Prajurit dan PNS TNI dituntut mengedepankan tugas dan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Tindakan negatif sekecil apapun akan mengganggu bahkan merusak jati diri TNI, sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional.

“Prestasi dan kinerja optimal TNI yang telah mendapatkan penilaian positif dari publik harus senantiasa dipertahankan dan ditingkatkan. Implementasinya, prajurit TNI harus selalu peka terhadap permasalahan dan mengatasinya dengan turun langsung ke lapangan,” tandas Panglima TNI dalam amanatnya pada Upacara HUT ke-71 TNI di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/10/2016).

Jenderal TNI Gatyot Nurmantyo menegaskan, TNI tumbuh dan berkembang, serta berjuang bersama rakyat. “Inilah esensi ciri kesejatian TNI yang tidak boleh pudar di tengah-tengah arus globalisasi, yang terus bergerak secara dinamis,” tuturnya.

Panglima TNI menyatakan, Indonesia akan terus menghadirkan TNI pada penyelesaian konflik internasional di bawah bendera PBB, hal ini dilaksanakan dalam rangka memperbesar komitmen dan peran Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian dunia sesuai amanah Pembukaan UUD Tahun 1945.

Dalam pelaksanaan tugas luar negeri, jelasnya, prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB, cukup berhasil dan menjadi contoh dari pasukan perdamaian lainnya. “Ini menandakan bahwa keberadaan prajurit TNI selalu mendapat hati di masyarakat, karena TNI selalu menjunjung tinggi kearifan lokal di mana pun prajurit TNI tersebut berada,” ucap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Menurutnya, selama ini TNI telah dan akan terus memberikan sumbangsihnya kepada bangsa dan negara baik melalui Operasi Militer Perang (OMP) ataupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

“Tugas-tugas tersebut merupakan refleksi prestasi dan kinerja optimal yang dipersembahkan TNI kepada rakyat, seperti penanggulangan kebakaran hutan, bantuan kepada korban bencana alam serta keberhasilan TNI melaksanakan Operasi Tinombala untuk menumpas aksi terorisme,” tutur Panglima TNI.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan esensi penting dari penanggulangan terorisme harus didahului dengan penyamaan persepsi dari definisi terorisme sebagai tindak kejahatan terhadap negara yang selanjutnya diimplementasikan dalam bentuk Undang-Undang.

“Saya tegaskan bahwa yang paling penting adalah definisi teroris dulu, kalau teroris adalah tindak pidana maka tidak ada perkembangan dan negara ini menjadi tempat yang paling aman bagi teroris, seharusnya definisi teroris adalah kejahatan terhadap negara,” ungkapnya.

Ia menambahkan, upaya penanggulangan aksi terorisme di Indonesia dan pencapaiannya merupakan wujud sinergitas antara TNI-Polri, sementara dalam pelibatannya TNI berpedoman pada Undang-Undang dengan mengedepankan kedaulatan negara.

“Keberhasilan Operasi Tinombala itu adalah keberhasilan bersama antara TNI dan Polri, Pedoman TNI adalah undang-undang, kalau perlu dalam undang-undang terorisme tanpa ada satu katapun TNI tetapi terorisme dapat dipastikan sebagai kejahatan Negara,” ujar Panglima TNI. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.