Kamis, 28 Maret 24

Breaking News
  • No items

Jangan Buai Presiden dengan Mimpi yang Tidak Pasti

Jangan Buai Presiden dengan Mimpi yang Tidak Pasti

Jakarta, Obsessionnews.com – Indonesia diramalkan akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia. Menurut Presiden Jokowi, proyeksi tersebut sudah diperhitungkan Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati (SMI).

“Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi 4 besar dunia di 2045. Saya percaya hitungan itu, siapa yang meragukan Bu Sri Mulyani, Pak Darmin? Yg hitung bukan saya, ini pakar-pakar kelas internasional semua,” ujar Jokowi, Senin (27/3) lalu.

Di tahun 2045, dikatakan Produk Domestik Bruto (PDB) akan mencapai US$ 9,1 triliun dengan pendapatan per kapita yang bisa mencapai US$ 29.000. Dengan catatan pertumbuhan ekonomi tetap dipertahankan berada di level 5%.

Menanggapi hal ini, pengamat ekonomi dari Universitas Bung Karno, Gede Sandra, memandang sah-sah saja membangun optimisme dari proyeksi-proyeksi ekonomi semacam ini. Namun, lanjutnya, kita semua tentu harus tetap kritis,

“Sepengetahuan kami, proyeksi tentang perekonomian Indonesia di tahun 2030 akan menjadi peringkat ke-5 Dunia dan 2050 akan menjadi peringkat ke-4 Dunia ada di dalam laporan yang terbit awal Februari 2017 dari suatu lembaga auditor internasional terkenal. Sah-sah saja bila kemudian laporan lembaga auditor tersebut dijadikan pijakan perhitungan interpolasi oleh pemerintah untuk meramalkan tahun 2045, tapi tentu kita tetap harus kritis,” ujar Gede Sandra saat dihubungi Obsessionnews.com, Selasa (28/3/2017).

Gede Sandra mengungkapkan, bahwa lembaga auditor internasional tersebut sebenarnya memiliki masalah kredibilitas di luar negeri karena kualitas auditnya yang buruk atas insitusi perbankan di AS selama bertahun-tahun, sehingga ikut menyebabkan terjadinya Krisis Finansial Global tahun 2008. Akibatnya, tahun lalu lembaga tersebut harus menghadapi persidangan di AS dengan nilai uang ganti rugi yang dituntut mencapai milyaran dollar.

Berekam jejak semacam ini, bila lembaga auditor yang sama ternyata meluncurkan suatu laporan tentang proyeksi ekonomi Global hingga puluhan tahun ke depan, Gede menyarankan agar publik tetap skeptis terhadap isi laporan mereka.

Ia pun meminta agar Tim Ekonomi tidak lagi membuai Presiden dengan mimpi-mimpi yang tak pasti di masa yang sangat jauh ke depan, dengan berbagai strategi jangka panjang yang penerapannya disebutkan baru akan terjadi 10, 20, dan 30 tahun lagi.

Menurutnya, tugas tim ekonomi di Kabinet saat ini adalah mewujudkan keinginan Presiden untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi di masa jabatan Presiden yang tinggal dua setengah tahun lagi, tentu dengan berbagai strategi terobosan out of the box.

“Kalau tidak sanggup kasih terobosan kebijakan, ngaku saja. Jangan malah berikan mimpi-mimpi yang tak pasti. Kami jadi ingat beberapa bulan lalu di sebuah acara alumni universitas ada seorang ekonom yang sudah sangat senior berseloroh, kalau hanya ingin agar ekonomi Indonesia bertumbuh 5%, (para menteri ekonomi) sambil tidur juga bisa.” sindir Gede. (Red)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.