Jumat, 19 April 24

Jahil Jadi Juri

Jahil Jadi Juri

Oleh: Ustadz Felix Siauw, Pengemban Dakwah

 

Ada banyak hal yang anda bisa ketahui hanya dari membaca. Sama banyaknya dengan apa yang bisa anda dapatkan hanya dari dengar desas-desus sana dan sini.

Tapi juga ada hal yang takkan dapat diketahui, kecuali setelah kita mengalami, merasakan, berkecimpung, mencintai, dan serius di dalam pilihan kita.

Menikah misalnya, akan jauh beda antara teori dan praktiknya. Dan akan sangat lucu, bila seorang jomblo memberikan kajian “Pernikahan Sakinah”, boleh sih, tapi lucu aja.

Sah-sah saja, ada jomblo berteori tentang pernikahan, tapi dia tidak akan bisa meyakinkan orang lain, sebab menikah saja dia belum, bagaimana bisa paham sakinah?

Lebih lucu lagi, bila ada yang jadi juri Musabaqah Tilawatil Qur’an, tapi dia belum bisa membaca Al-Qur’an, bahkan bukan Muslim. Lha terus dia mau nilai dari mana?

Kedua analogi di atas terjadi pada kidz-zaman-now, belajar agama setengah-setengah, ibadah sekenanya, tapi berkata,”Ini ustadz yang bener dan ini ustadz yang radikal.”

Tidak hanya itu, layaknya seorang mufti dia lalu menyampaikan, ini pemahaman Islam yang benar, dan yang itu pemahaman Islam yang salah. Ampuh banget deh.

Karena dia masih pacaran, dia cap ustadz yang memberikan paham pacaran haram sebagai ustadz ekstrim. Yang bener itu ustadz yang memberi jalan pacaran syariah.

Sebab dia nggak berkerudung. Dia bilang ustadz yang bilang,”Kerudung budaya Arab, nggak wajib.” Itu ustadz yang tokcer, yang lain tafsiran dan pemahamannya melenceng.

Sebab dia dapet proyek-proyek asing, aseng, dan kompeninya, maka dia bilang “ustadz yang menasihati penguasa itu haram.” Yang bener itu yang memuji-muji penguasa.

Agama sudah berdasar nafsu. Ulama-ulama yang dia hormati hanya yang sesuai dengan dirinya, yang tak mau paham agama, Islam harus sejalan denganku, sesuai aku.

Pernah ketemu yang begini? Nggak usah ditag. Cukup tahu aja. Doakan orangnya, doakan diri kita, supaya bukan agama sesuai kita, tapi nafsu kita tunduk pada agama.

Alhamdulilah yang pakai mik di gambar itu ulama beneran. Yang pakai senyum-senyum itu yang masih jahil ☺️☺️☺️

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.