Jumat, 19 April 24

IT-CEPA Tahap Kedua Bakal Tingkatkan Ekspor Indonesia ke Turki

IT-CEPA Tahap Kedua Bakal Tingkatkan Ekspor Indonesia ke Turki
* Perundingan IT-CEPA tahap kedua berlangsung pada 28-30 Mei 2018 di Turki. (Dok: Kemendag)

Ankara, Obsessionnews.com – Turki merupakan salah satu target ekspor bagi Indonesia. Untuk itu perundingan Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA) di Angkara, Turki telah memasuki tahap kedua.

Perundingan yang berlangsung pada 28-30 Mei 2018 di Ankara ini,  dari delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Perundingan Bilateral  Ni Made Ayu Marthini. Sementara Delegasi Turki dipimpin oleh Direktur Jenderal urusan Uni Eropa Murat Yapici.

“Perundingan ini merupakan kelanjutan dari perundingan sebelumnya yang digelar pada 8-9 Januari 2018 lalu di Jakarta,” ucap Made dalam keterangan tertulis yang diterima Obsessionnews, Selasa (29/5/2018).

Perundingan yang juga dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Turki Wardana ini diharapkan dapat mengurangi hambatan ekspor sehingga mampu meningkatkan ekspor ke Turki.

Made menjelaskan, perundingan IT-CEPA dilakukan secara bertahap, artinya dimulai dengan perundingan perdagangan barang (trade in goods). Kemudian perundingan dilanjutkan dengan bahasan lain seperti jasa dan investasi.

Kedua negara akan merundingkan isu perdagangan barang dari aspek kepentingan akses pasar barang.

Selain itu mengenai ketentuan perdagangan barang seperti peraturan asal barang, fasilitas perdagangan dan bea cukai, perbaikan perdagangan, hambatan teknis perdagangan, sanitasi dan fitosanitasi, serta masalah hukum.

Selanjutnya Indonesia dan Turki akan memfinalisasi kerangka acuan (TOR) perundingan, modalitas akses pasar, dan pembahasan teks perjanjian. Modalitas perundingan akses pasar merefleksikan komitmen, cakupan isu runding, dan tingkat liberalisasi yang akan disepakati.

Turki merupakan salah satu negara yang paling aktif melakukan perundingan perjanjian perdagangan bebas (FTA). Negara ini telah melakukan 21 perjanjian yang telah diimplementasikan dan 10 perjanjian masih dalam proses perundingan.

”Produk Indonesia akan mengalami kesulitan bersaing di pasar Turki apabila masih menghadapi tarif tinggi dan kebijakan antidumping atau safeguard Turki. Untuk itu, Perundingan ini penting untuk segera diselesaikan,” imbuh Made.

Total perdagangan Indonesia Turki pada tahun 2017 mencapai USD 1,7 miliar. Turki juga merupakan negara tujuan ekspor nonmigas ke-28 bagi Indonesia.

Pada tahun 2017, nilai ekspor Indonesia ke Turki mencapai USD 1,2 miliar. Produk ekspor utama adalahnya karet, tekstil, dan minyak kelapa sawit.

Sedangkan, Turki merupakan negara asal impor nonmigas ke-33 bagi Indonesia.

Pada tahun 2017, total impor Indonesia dari Turki sebesar USD 534,1 juta dengan produk utama seperti besi baja, tembakau, produk kimia, dan katun. Sementara itu, nilai investasi Turki di Indonesia mencapai USD 1,5 juta. (Popi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.