
Padang, Obsessionnews – Paham Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah saat ini menjadi pembicaraan hangat di Sumatera Barat (Sumbar). Topik itu menjadi buah bibir masyarakat sejak ditangkapnya AH alias M, warga Bukittinggi, yang diduga anggota ISIS ditangkap polisi beberapa waktu lalu.
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Bambang Sri Herwanto mengatakan, begitu pihaknya mendapat informasi salah seorang terduga berasal dari Bukittinggi, langsung membentuk tim khusus.
“Saat ini tim khusus masih bekerja di lapangan untuk menelusuri rekam jejak identitas tersangka yang pernah bertempat tinggal dan berdomisili di Sumbar,” kata Bambang usai acara cara minum susu dan sikat gigi yang diadakan Yayasan Kemala Bhayangkari Polda Sumbar di Gedung Rangkayo Basa, Jalan Pemuda Kota Padang, Jumat (27/3).
Aparat kepolisian di lapangan tengah mendalami apa yang dilakukan AP alias M, lingkungan pergaulannya seperi apa dan bagaimana aktivitasnya sehari-hari. Selain itu pihak kepolisian juga berkoordinasi dan bekerja sama secara intensif dengan seluruh komponen masyarakat untuk memiliki kesepahaman yang sama dalam mencegah, menanggulangi dan memberantas terorisme dan jaringannya.
Bambang mengatakan, gerakan terorisme semacam itu sangat membahayakan untuk keselamatan masyarakat. Mencermati bahaya yang ditimbulkan, pihak kepolisian menjadikan gerakan semacam itu menjadi perhatian serius dan khusus dengan penanganan secara khusus.
Sementara itu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, isu ISIS terlalu berlebihan dan dibesar-besarkan. Ia meyakini orang Minang akan sulit terpengaruh dengan ajakan supaya masuk paham itu.
“Saya masih optimis, orang Minang dengan budaya Minangnya sulit sekali dipengaruhi untuk melakukan tindakan-tindakan radikal, karena masyarakatnya sangat demokratis dan logis,” kata Irwan usai acara Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak (GN AKSA) Sumbar di Universitas Negeri Padang (UNP) Kamis (26/3).
Meskipun demikian, ia meminta aparat penegak hukum supaya menindak setiap pelaku yang diduga terlibat ISIS sebagai penyandang dana dan perekrut. Ia menginstruksikan kepada aparat pemerintah hingga ke tingkat lurah dan RT supaya menjaga lingkungan masing-masing. “Kalau ada perilaku-perilaku yang aneh langsung laporkan. Kalau itu dilakukan secara efektif, hal itu tidak akan terjadi,” ujar Irwan. (Musthafa Ritonga)