Kamis, 25 April 24

Isak Tangis Warnai Kedatangan 9 Kartini Kendeng di Tawang

Isak Tangis Warnai Kedatangan 9 Kartini Kendeng di Tawang
* Petani berunjuk rasa menuntut penutupan pabrik semen di Pegunungan Kendeng.

Semarang, Obsessionnews – Sambil menyeka air mata, sembilan perempuan asal pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang yang ‘mengecor’ kaki mereka di Istana Negara, telah tiba di Semarang, Kamis (14/4/2016). Mereka keluar satu persatu dari bilik pintu kedatangan Stasiun Semarang Tawang, sekitar pukul 15.30 WIB.

Salah seorang perempuan Kendeng bernama Giyem bersedih, karena perjuangannya menolak pembangunan Pabrik Semen di Jakarta Rabu Kemarin bisa dikata kurang memuaskan. Wajar saja, disana ia dan kedelapan rekannya hanya ditemui Teten Mazduki, tidak dengan orang nomor satu di Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo.

“Yang penting kami akan terus melanjutkan aksi-aksi penolakan pembangunan pabrik semen di Rembang,” tutur Giyem seraya menguatkan nada suaranya.

Giyem sendiri mengaku tidak akan berhenti sampai disini saja. Tersirat roman ketegasan bahwa dia akan terus melakukan aksi hingga pabrik semen di kampung halamannya angkat kaki. “Saya pantang menyerah untuk memperjuangkan ibu-ibu di kampung saya,” kata dia lirih.

Meski begitu, ia juga gembira karena banyak warga Kendeng yang mau jauh-jauh menyambut kedatangan dirinya ini. Selain itu, Jokowi melalu utusannya berjanji akan mengecek ulang proyek pabrik Semen di Rembang, salah satunya pembatalan pembangunan pabrik.

“Pak Presiden juga ngomong lewat utusannya kalau sedang mengusahakan kalau bisa tidak ada pabrik semen di pegunungan Kendeng,” sambungnya.

Umi Hanik, anggota Solidaritas Masyaraat Peduli Pegunungan Kendeng (SMPPK) memastikan perjuangan para perempuan Kendeng ini belumlah usai. Menurutnya, apadilakukan kesembilan perempuan itu dengan mengecor kaki mereka sebagai bentuk perlawanan atas tindakan semena-sema pemerintah daerah di kaki Pegunungan Kendeng

“Kita akan tetap meneruskan upaya-upaya menolak pendirian pabrik semen karena membuat wilayah kami krisis air bersih,” pungkasnya. (Yusuf IH, @HanggaraYusuf)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.