Senin, 20 Maret 23

Iran dan Arab Saudi Segera Akur Lagi di Era MbS

Iran dan Arab Saudi Segera Akur Lagi di Era MbS

Dari dulu Iran dengan kekuasaan aliran Syiah terus memusuhi Arab Saudi yang menganut Sunni. Hubungan Arab Saudi dengan Iran dikabarkan menunjukkan tanda-tanda bakal akur lagi.

Kemungkinan normalisasi hubungan itu disampaikan usai pembicaraan kedua negara insiatif Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohamed bin Salman (MbS).

“Mereka adalah tetangga, tetangga selamanya. Kita tidak bisa menyingkirkan mereka, dan mereka juga tidak bisa menyingkirkan kami,” kata MbS, dikutip dari AFP.

Menurutnya, pembicaraan tersebut bermanfaat bagi pihak-pihak yang bertemu untuk mencari jalan keluar bersama-sama.

“Saya berharap, kami bisa mendapatkan posisi yang baik untuk kedua negara demi masa depan cerah untuk negara ini dan Iran,” ujar Pangeran MbS.

Pemerintah Arab Saudi telah berulang kali mengatakan pihaknya akan tetap berpegang pada posisi Liga Arab yang telah berusia puluhan tahun untuk tidak menjalin hubungan resmi dengan Israel sampai konflik dengan Palestina diselesaikan.

Pangeran Mohammed, bagaimanapun, dinilai tampak lebih terbuka daripada ayahnya, Raja Salman. Sebab, ia mengizinkan pesawat komersial Israel melewati wilayah udara Saudi.

Sebelumnya, Mohammed sempat menyebut Israel sebagai “sekutu potensial”. Ia memandang negeri Yahudi itu bukan sebagai musuh.

Hubungan Arab Saudi dan Israel belum pernah berjalan mulus selama bertahun-tahun. Namun dengan wacana normalisasi hubungan antarkedua negara, ketegangan masing-masing pihak diperkirakan bakal mereda.

Dalam transkrip yang dikeluarkan Saudi Press Agency pada Kamis (3/3) lalu, pangeran Mohammed ingin membuka dialog lebih intens dengan Israel. Namun, pihak Saudi memberi syarat bahwa konflik Israel-Palestina harus selesai.

“Kami tidak melihat Israel sebagai musuh. Kami memandang mereka sebagai sekutu potensial dengan banyak kepentingan yang dapat kami kejar bersama. Tetapi kami harus menyelesaikan beberapa masalah sebelum mencapai hal itu,” tutur Pangeran MbS.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Iran pada Sabtu (5/83) lalu menyampaikan keterbukaan pernyataan Pangeran MbS tentang hubungan kedua negara sebagai simbol perdamaian.

“Sikap resmi Arab Saudi menunjukkan keinginan yang tinggi untuk mencapai hubungan bilateral dengan Iran, dan kami menyambut itu,” kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian kepada Kantor Berita IRNA.

Iran dan Arab Saudi sudah bertemu sebanyak empat kali sejak April 2021 lalu. Mereka membicarakan kemungkinan membangun hubungan diplomatik dengan Irak sebagai penengahnya. (CNNIndonesia/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.