Jumat, 26 April 24

IPC Optimalisasikan Penggunaan Teknologi Untuk Perbaikan Pelayanan

IPC Optimalisasikan Penggunaan Teknologi Untuk Perbaikan Pelayanan
* Bongkar muat pelabuhan dengan alat berat Crane. (foto: Edwin B/Obsessionnews.com)

Jakarta, Obsessionnews.com – Tahun 2017 yang merupakan tahun Enhancement, PT Pelabuhan lndonesia ll (Persero) atau Indonesia Port Corporation (lPC) secara komprehensif telah meneruskan transformasi dalam rangka mewujudkan kinerja unggul berkesinambungan dengan menjalankan corporate roadmap yang berfokus untuk menegakkan pencapaian perusahaan melalui empat bidang penting yang menjadi fokus IPC yaitu Operational & Service Improvement, Expansion of Subsidiaries, Infrastructure Development, dan Optimize IT Utilization.

Untuk itu IPC telah melakukan inovasi-inovasi yang bertujuan untuk perbaikan pelayanan dan operasional, diantaranya adalah upaya menekan angka Dwelling Time melalui pembuatan Integrated Container Freight Station (CFS Center), modernisasi infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan.

“Serta optimalisasi penggunaan teknologi informasi yang dilaksanakan dalam bentuk implementasi VTS (Vessel Traffic System), MOS (Marine Operating System), Inaportnet, NPK dan PK TOS, Auto Tally dan Auto Gate serta E-Service,” ujar Direktur Utama (Dirut) IPC Elvyn G Masassya di kantornya, Jakarta Utara, Senin (5/2/2018).

Optimalisasi penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan jasa kepelabuhanan selain bertujuan untuk memudahkan pengguna jasa dalam bertransaksi, juga untuk mendukung pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) terhadap transparansi biaya pelayanan jasa.

Dari sisi keuangan, kinerja perusahaan 2017 berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 10,52 triliun (unaudited) naik 17,8% dari tahun 2016 serta laba usaha Rp 3.07 triiiun (unaudited) atau naik 12.74%, EBITDA naik sebesar 22.3% atau sebesar Rp 3,85 triliun (unaudited) dan BOPO turun 1,75% menjadi sebesar 70,57%.

Untuk pertumbuhan dividen korporasi, IPC yang merupakan penyumbang dividen terbesar untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang jasa kepelabuhanan telah mencatatkan kenaikan sebesar 21.9% dari tahun 2016.

“Yakni dari sebesar Rp 371,93 miliar (audited) naik ke Rp 453,44 miliar (unaudited),” tuturnya. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.