Sabtu, 20 April 24

IPC dan Askrindo Tandatangani MoU Sinergi Bisnis Antar BUMN

IPC dan Askrindo Tandatangani MoU Sinergi Bisnis Antar BUMN

Jakarta,  Obsessionnews.com   –  PT  Pelabuhan  Indonesia II (Persero)  atau  Indonesia Port Corporation (IPC) menandatangani Kesepakatan Bersama atau Memorandum of  Understanding (MoU) tentang Sinergi Bisnis Antar BUMN  dengan  PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)  (Askrindo). Bertempat di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, MoU ini ditandatangani oleh Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya dan Direktur Utama Askrindo Asmawi Syam, Jumat (6/4/2018).

Dalam siaran pers yang diterima Obsessionnews.com Senin (9/4) disebutkan penandatanganan  MoU  antara  IPC dan Askrindo  ini terkait sejumlah ruang lingkup pengkajian kelayakan rencana kerjasama. Hal ini dilakukan melalui inventarisasi terhadap berbagai potensi yang dimiliki masing-masing pihak untuk pelaksanaan rencana kerja sama, melakukan kajian-kajian dari berbagai aspek,  seperti finansial, teknis, operasional, komersial, legalitas, maupun aspek lainnya, serta  menyusun skema rencana  kerja sama yang akan dilaksanakan.

Salah satu skema bentuk kerja sama yang memungkinkan untuk dikembangkan antara IPC dan Askrindo selain asuransi aset dan liabilities yang saat ini telah berjalan, meliputi pengasuransian pengiriman kargo bagi pengguna jasa kepelabuhanan, serta pengasuransian jaminan  kredit. Khususnya dengan perusahaan perbankan, di antaranya bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait dana talangan bagi pengguna jasa.

MoU  ini  dimaksudkan  untuk  mempelajari  dan  mengkaji  kelayakan,  kemungkinan-kemungkinan  dan  segala sesuatu  yang  berkaitan  dengan  rencana  kerja sama yang akan dilaksanakan  oleh  masing-masing  pihak.  Selain itu,  MoU  ini  bertujuan  untuk  membangun kemitraan  dan  sinergi  yang  saling  menguntungkan  dalam memanfaatkan  potensi  yang dimiliki masing-masing pihak.

“Kerja sama ini menjadi langkah awal yang baik dalam menjalin sinergi bisnis antara IPC dan  Askrindo.  Ke depannya  MoU  ini  diharapkan  mampu  meningkatkan  potensi  yang dimiliki  oleh  masing-masing  pihak, sehingga  dapat  memberikan  nilai  tambah  tidak  hanya bagi  masing-masing  perusahaan  namun  juga Kementerian  BUMN.”  ujar  Elvyn G. Masassya.

Dengan  adanya  MoU  ini  kedua belah pihak akan memiliki pedoman dalam menjajaki dan mengkaji kemungkinan dilakukannya kerja sama dengan prinsip saling menguntungkan untuk mewujudkan kerja sama tersebut.

Manajemen  IPC  sangat  menyadari  bahwa  kolaborasi  yang  dilakukan  antar  BUMN mampu  meningkatkan  nilai lebih  pada  perusahaan,  termasuk  untuk kepentingan negara dan masyarakat.

 

Tentang IPC

PT  Pelabuhan Indonesia II  (Persero) atau IPC sebagai operator pelabuhan terbesar di Indonesia mempunyai visi untuk menjadi pengelola pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam  operasional dan pelayanan. IPC memiliki 12 cabang pelabuhan yang tersebar di wilayah bagian barat Indonesia, yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Sunda Kelapa, Palembang, Pontianak, Teluk  Bayur, Banten, Bengkulu, Panjang, Cirebon, Jambi, Pangkal Balam dan Tanjung Pandan.

Selain  itu IPC memiliki 17 anak perusahaan dan perusahaan afiliasi yang terdiri atas PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Jakarta International Container Terminal, PT Pengembang Pelabuhan Indonesia, PT Indonesia Kendaraan Terminal, PT Energi Pelabuhan Indonesia,  PT  Integrasi  Logistik  Cipta  Solusi,  PT  Jasa  Peralatan  Pelabuhan  Indonesia,  PT Pengerukan  Indonesia,  PT  Electronic  Data  Interchange  Indonesia,  PT  Terminal  Petikemas Indonesia, PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia, PT IPC Terminal Petikemas, PT Rumah Sakit Pelabuhan, PT Multi Terminal Indonesia,  PT Jasa Armada Indonesia,  KSO TPK Koja, serta PT Pelabuhan Indonesia Investama.

(arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.