Sabtu, 20 April 24

Susi Ajak Peneliti Selamatkan Terumbu Karang Dunia

Susi Ajak Peneliti Selamatkan Terumbu Karang Dunia
* Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan kunjungan kerja ke Pusat Ilmiah Monaco (The Scientific Center of Monaco), Monako pada selasa (4/12/2018). (dok KKP)

Monaco, Obsessionnews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan kunjungan kerja ke Pusat Ilmiah Monaco (The Scientific Center of Monaco), Monako pada selasa (4/12/2018).

Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat dan mempelajari pusat ini sebagai referensi pembangunan  Pangandaran Integrated Aquarium and Marine Research Institute (PIAMARI) dan Morotai Integrated Aquarium and Marine Research Institute (MIAMARI) yang pembangunannya akan selesai dalam waktu dekat.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan rombongan delegasi RI diterima oleh Presiden Pusat Ilmiah Monaco, Patrick. Mereka berdiskusi mengenai perkembangan penangkapan ikan ilegal dan kondisi terumbu karang Indonesia.

susi 2 Monaco

Susi mengatakan, terumbu karang Indonesia saat ini tengah menghadapi ancaman. Tak hanya di Indonesia, di dunia pada umumnya jumlah terumbu karang terus menurun drastis akibat global warming, penangkapan ikan ilegal, dan kegiatan merusak manusia lainnya.

“Ini harus menjadi perhatian bersama, Untuk itu, kami mengajak semua peneliti untuk ikut menyelamatkan terumbu karang dunia,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima obsessionnews.com, Kamis (6/12).

Selanjutnya, rombongan melakukan studi lanjutan dengan melihat-lihat fasilitas yang tersedia di Pusat Ilmiah Monaco didampingi peneliti Biologi Laut, Didier Zocolla.

Selain itu, rombongan juga bertemu dengan Honorary Consul RI untuk Monaco, Mahmoud Shaker Al-Abood guna membahas peluang dan hubungan kerja sama  kedua negara di bidang kelautan dan perikanan dan hal terkait lainnya.

Sebagai informasi, pusat ilmiah ini dibangun Pemerintah Monaco pada tahun 1960 untuk kebutuhan studi berkelanjutan mengenai ekosistem pantai karang tropis dan mediterania. Dalam penelitiannya, pusat ilmiah ini menggunakan pinguin sebagai indikator perubahan ekosistem kutub. Pinguin juga digunakan untuk menerjemahkan penelitian dasar ke dalam layanan klinis, seperti senyawa anti kanker, terapi gen penyakit neuromuskular, dan studi mikrobiota manusia.

Di sela kunjungan itu Susi didampingi Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Brahmantya Satyamurti Poerwadi dan Duta Besar (Dubes) Indonesia Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Perancis merangkap Andora dan Monaco, Letjen (Purn) Hotmangaradja MP Pandjaitan mengunjungi Pusat Ilmiah Monaco (The Scientific Center of Monaco). (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.