Jumat, 26 April 24

Inspiratif! Ini Kisah Jadi Pemimpin Cerdas

Inspiratif! Ini Kisah Jadi Pemimpin Cerdas
* Ilustrasi pemimpin yang cerdas. (Foto: Wordpress.com)

Jakarta, Obsessionnews.com – Sebuah kisah yang inspiratif tersiar lewat broadcast. Kisah tentang bagaimana sejatinya gambaran seorang pemimpin yang cerdas.

Baca juga:

Inspiratif! Susy Susanti Ungkap Kisahnya Raih Emas Olimpiade Barcelona 1992

Pemimpin dan Calon Pemimpin BPN Dituntut Kembangkan Potensi Manajerial

Baca Qur’an Bisa Tingkatkan Kecerdasan Sampai 80%

Bukan tentang pemimpin sebuah desa atau negeri semata, melainkan pemimpin bagi setiap ruh dan jasad manusia. Tak sekadar penting dibaca, kisah ini wajib dijadikan sebuah renungan.

Begini kisahnya seperti dikutip obsessionnews.com dari muslimobsession.com:

Suatu hari seorang musafir lewat di suatu kampung. Ia melihat penduduk kampung sedang berkumpul ramai sekali. Mereka sepertinya mengadakan musyawarah besar.

Setelah mencari tahu, ternyata penduduk kampung itu tengah membicarakan siapa yang bersedia menjadi ketua kampung.

Ia menjadi heran, kenapa orang-orang ini justru mencari siapa yang mau menjadi pemimpin, karena menurut kebiasaan orang malah rebutan untuk jadi pemimpin.

Rupanya ada suatu tradisi aneh di kampung itu. Setiap seorang pemimpin yang telah selesai menjalankan tugas, ia akan dibuang ke suatu tempat yang sangat berbahaya.

Di padang pasir yang dipenuhi binatang buas dan berbisa. Setiap orang yang masuk ke sana mustahil bisa keluar lagi dengan selamat.

Setelah berpikir sejenak, ia menawarkan diri untuk jadi pemimpin di kampung itu.

Tentu saja penduduk kampung menjadi heran sekaligus senang. Dengan penuh yakin ia menandatangani perjanjian untuk menjadi pemimpin dan siap dibuang setelah 10 tahun menjalankan tugas.

Namun musafir ini ternyata seorang yang sangat cerdas. Pantas sekali ia berani menawarkan diri jadi pemimpin negeri itu.

Di tahun pertama dan kedua ia mengumpulkan dana yang sangat besar. Pada tahun ketiga ia menugaskan orang untuk membuat jalan ke padang pasir tempat yang akan dijadikan tempat pembuangannya.

Tahun keempat ia membersihkan tempat itu dari binatang buas dan berbisa.

Tahun kelima ia memerintahkan orang untuk mengalirkan air dan menanaminya dengan berbagai macam tumbuh-tumbuhan.

Tahun keenam sampai kedelapan ia menyulap daerah itu menjadi kota yang sangat megah dan membuat istana yang indah untuk tempat ia ketika dibuang nanti.

Akhirnya pada tahun kesembilan ia justru merindukan jabatannya segera berakhir, karena ia tidak sabar lagi untuk menempati rumah masa depannya.

Itulah gambaran dunia dan akhirat bagi orang yang sadar. Ada orang yang merasa cemas akan kematian karena ia membiarkan rumah masa depannya dipenuhi binatang buas dan berbisa. Rumahnya hancur berantakan, bahkan dipenuhi api.

Tapi bila kita persiapkan dengan segala amal saleh, justru akan membuat kerinduan untuk segera menuju ke sana.

Ia malah merasa asing dan tidak betah di dunia yang fana ini, karena berharap segera menempati kampung nan indah di seberang sana.

Orang yang cerdas adalah orang yang mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang tiada berakhir.

Dan orang yang teramat bodoh adalah orang yang mengorbankan kehidupan yang abadi demi kesenangan di dunia yang hanya sekejap.

Jadilah orang yang cerdas! Manfaatkan hari ini untuk menyiapkan sesuatu yang lebih baik buat di sana. (Fath/red/arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.