Jakarta, Obsessionnews – Dua pendukung peningkatan daya saing ekonomi nasional. Pertama inovasi dan kedua kesiapan teknologi.
Demikian dikatakan Menteri Perindustrian Saleh Husin pada Forum Inovasi Teknologi dan Konferensi Nasional Inovasi Technopreneurship Tahun 2015 di Jakarta, Rabu (3/6).
Hingga saat ini, tingkat inovasi Indonesia masih termasuk baik dan menempati peringkat 31 dari 144 negara. Sementara kesiapan teknologi, masih berada di posisi buncit yakni, 77.
“Hal ini mencerminkan bahwa riset yang telah dilakukan lembaga litbang, hasilnya masih banyak berujung pada laporan dan publikasi. Sementara itu, teknologi yang dihasilkan juga masih banyak belum siap untuk digunakan oleh penggunanya, yaitu industri,” kata Saleh.
Akhirnya, tuntutan peran penelitian dan pengembangan dalam meningkatkan daya saing industri di masa depan makin strategs sesuai dinamika persaingan antar negara.
Saleh meminta seluruh lembaga atau unit yang melakukan penelitian serta pengembangan dapat terus melakukan upaya strategis berupa pelaksanaan inovasi dan riset-riset yang dibutuhkan industri, penyediaan solusi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh dunia industri, revitalisasi fungsi litbang teknologi dalam rangka peningkatan penguasaan teknologi atau percepatan alih teknologi dan kemandirian bangsa, serta peningkatan penerapan hasil-hasil litbang nasional dan perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI).
“Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penguatan struktur industri melalui pengembangan industri prioritas sesuai Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian,” tegas Menperin.(MBJ)
