Sabtu, 20 April 24

Inilah Peraih Obsession Awards 2019

Inilah Peraih Obsession Awards 2019
* Obsession Awards 2019. (foto: dok OMG)

Best Ministers

Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI

Naskah: Sahrudi Foto: Sutanto/Dok. Humas

Ignasius Jonan

“Berlian di manapun akan tetap menjadi berlian” pepatah itu tampaknya cocok disematkan pada Ignasius Jonan. Betapa tidak, ia selalu mencatat kesuksesan di berbagai tugas yang ia lakoni. Baik ketika menjadi seorang bankir, maupun ketika ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) di mana ia berhasil menyulap moda transportasi rakyat itu menjadi modern, berkelas, murah, aman dan nyaman, serta tentunya menguntungkan.

Karenanya layak diakui jika dari sekian menteri di Kabinet Kerja, nama Ignasius Jonan merupakan salah satu menteri yang memiliki kinerja moncer. Hal itu tentu tak lepas dari prinsip kerjanya bahwa “Leadership is a half talent, a half journey.” Kepemimpinan adalah paduan bakat dan pengalaman. Jonan sendiri lebih memilih kepemimpinan yang berorientasi kepada hasil, bukan mementingkan proses, dengan syarat tidak boleh melanggar hukum dan etika. Totalitasnya dalam bekerja memang tak perlu diragukan lagi. Ia termasuk pembantu presiden yang rajin berangkat pagi dan balik ke rumah di malam hari. Masih ingat ketika pada tanggal 4 Agustus 2014, media sosial dan berita menjadi ramai oleh foto Dirut PT KAI Ignasius Jonan yang sedang tertidur di bangku kereta KA Ekonomi? Ya, begitulah salah satu contoh totalitasnya dalam bekerja. Foto tersebut bukanlah pencitraan karena hanya kebetulan diambil dan menyebar. Hebatnya lagi, yang tak banyak diketahui orang ketika itu, setelah sampai di tujuan sekitar pukul 11 malam, Jonan langsung memimpin rapat evaluasi layanan kereta api di Surabaya.

Jonan adalah sosok pekerja serius. Jarang tersenyum. Untuk soal satu itu, ada cerita menarik. Ceritanya, Menteri BUMN yang ketika itu dijabat Dahlan Iskan mempertanyakan kenapa Jonan jarang tersenyum padahal kinerjanya diakui Dahlan sangat memuaskan. Dahlan pun memintanya untuk lebih sering bermuka ramah. Sebagai bawahan yang loyal, permintaan itu pun dipenuhi. Sampai-sampai Jonan sering mengirimi Dahlan foto-foto dirinya yang sedang tersenyum sampai dianggap layak oleh Dahlan. Sampai sekarang pun Jonan demikian. Serius, tak banyak senyum kalau tak perlu, tapi terus dan terus bekerja. Hasilnya, memang tak mengecewakan. Prinsip profesionalisme ini selalu dipegang Jonan hingga presiden terpilih Jokowi mengangkatnya menjadi Menteri Perhubungan dalam Kabinet Kerja 20142019. Jonan adalah salah satu menteri yang diangkat menjadi menteri dari kalangan profesional. Dua tahun berjalan menjadi Menteri Perhubungan, Jonan terkena gelombang reshuffle kabinet. Pada 27 Juli 2016, posisinya digantikan oleh anak buahnya Budi Karya Sumadi Direktur Utama PT Angkasa Pura II.

Namun, dua bulan kemudian, Presiden Jokowi yang sejak awal sudah terkesima dengan karakter dan kemampuan kerja Jonan mengangkat kembali menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 14 Oktober 2016. Setahun menjabat sebagai Menteri ESDM, ia sudah menorehkan keberhasilan dengan kemampuannya menyerap anggaran tahun 2016 sebanyak 96,79 persen. “Ini pencapaian tertinggi,” kata Jonan saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/1/2017). Sementara, untuk produksi minyak dan gas bumi 2016 mencapai 1,169 juta barel setara minyak per hari atau 100,2 persen dari target, untuk lifting minyak 2016 sebesar 829 ribu barel per hari atau 101,1 persen dari target, dan lifting gas 1,184 juta barel setara minyak per hari atau 103 persen. Sedangkan, untuk pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi) pada 2016 mencapai 91,16 persen atau 101,1 persen dari target.

Tambahan pasokan listrik dari pembangkit baru 4.128 Mega Watt (MW) atau 98 persen, konsumsi listrik 956 per kWh atau 97,1 persen dari target. Sedangkan, untuk pendapatan negara dari sektor mineral dan batubara (minerba) berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) 2016 mencapai Rp30,17 miliar atau 96 persen dari target Rp31,38 miliar. Kemudian di tahun 2018, beberapa target tercapai melebihi target. Bahkan realisasi PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sektor ESDM pada tahun 2018 mencapai Rp217,5 triliun, atau 181persen dari target APBN 2018 (Rp120,5 triliun), di mana angka tersebut menyumbang 53,4 persen dari PNBP Nasional. Investasi sektor ESDM juga lebih baik dibanding 2017. Tahun 2018 mencapai USD32,2 miliar, naik dari 2017 yang mencapai USD27,5 miliar. Jonan menambahkan, tahun ini perijinan yang menghambat investasi juga terus dipangkas.
“Penting mendorong investasi karena kita harapkan bisa menciptakan lapangan kerja,” lanjutnya. Terkait subsidi, imbuh Jonan, untuk tahun 2018 ini totalnya Rp153,5 triliun, terdiri dari subsidi BBM/LPG Rp97 miliar dan subsidi listrik Rp56,5 miliar. “Subsidi 4 tahun terakhir angkanya dipangkas untuk belanja yang lebih produktif,” tandasnya.

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.