Kamis, 25 April 24

Inilah Peraih Obsession Awards 2019

Inilah Peraih Obsession Awards 2019
* Obsession Awards 2019. (foto: dok OMG)

Best Parliamentarians

Maruarar Sirait, Fraksi PDI Perjuangan DPR RI

Naskah: Sahrudi Foto: Istimewa

Maruarar Sirait

Kritis, konsisten, dan berani menyuarakan hal yang dianggap benar adalah ciri khas seorang Maruarar Sirait. Namun, politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang akrab disapa Ara ini tetap santun dan konstruktif dalam menyuarakan pendapatnya.

Tiga periode sudah ia menorehkan kinerja mumpuni sebagai wakil rakyat di parlemen. Tentu saja itu merupakan kebanggaaan bagi partai dan konstituennya di Jawa Barat dan Ara mengakui tantangan serta pekerjaan rumah yang wajib diperjuangkannya sebagai wakil rakyat saat ini adalah mengambil keputusan yang sesuai dengan aspirasi rakyat. DPR harus benar-benar tepat dan benar dalam mengambil benang merah antara kehendak publik dengan kebijakan yang ditetapkan. “Tantangan DPR adalah memang menjembatani kemauan publik. Tentu saja yang harus lebih ditekankan adalah kemauan dan kemampuan mendengarkan aspirasi rakyat. Lalu, menerjemahkannya dan kemudian memperjuangkannya. Untuk kembali meningkatkan kepercayaan publik, tentu kita harus tanya rakyat maunya apa, dan lalu memperjuangkannya,” ungkap pria kelahiran 23 Desember 1969 itu.

Ara berpendapat harus ada “benang merah” yang tersambung antara aspirasi rakyat di luar yang menyangkut legislasi, anggaran, dan kebijakan, dengan apa yang diputuskan oleh DPR. “Buat saya itu adalah tantangan kita, kita harus mampu membuat benang merah itu menyambung sehingga kita akan makin dipercaya rakyat. Saya pikir itu tantangan dari DPR,” tegasnya. Namun, ia menambahkan, hal yang tak kalah penting dilakukan adalah memperkuat persatuan antara rakyat dengan eksekutif, legislatif dan yudikatif dalam menghadapi persoalan bangsa saat ini. Khususnya, di bidang perekonomian. Karena jika semua komponen dan kekuatan bangsa bersatu, lanjut Ara, ia yakin kemelut sebesar apapun bisa dapat diatasi dan mendapatkan solusi yang baik. “Saya yakin Presiden Jokowi bisa memimpin bangsa ini dan kita percaya sama kepemimpinan kita saat ini,” pungkasnya.

Sikap Ara yang tegas dan konsisten itulah yang membuat warga Jawa Barat kepincut. Meski hampir seperempat dari usianya telah disumbangkan untuk menjadi penyalur aspirasi masyarakat, tapi untuk pengabdian tentu tak ada kata berhenti. Sedianya, ia ingin rehat setelah tiga periode menjalani peran sebagai anggota parlemen dari daerah pemilihan Subang, Majalengka, dan Sumedang, Jawa Barat. Namun, dorongan warga Jawa Barat dan perintah PDI Perjuangan tempatnya berkiprah membuat politisi muda ini harus kembali berjuang untuk menjadi wakil rakyat masyarakat Sunda di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat III, Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur. Ara mau karena rasa cintanya pada warga Pasundan.

Kecintaannya pada tanah Pasundan dan rekomendasi PDI Perjuangan agar ia tetap berkiprah di Jawa Barat membuatnya siap untuk kembali meraih simpati warga dalam pemilihan umum legislatif tahun 2019. Saking lamanya berkiprah di Jawa Barat membuat ia merasa kultur Sunda juga mengalir dalam dirinya, tapi lebih dari itu ada pandangan politik Ara sebagai wakil rakyat bahwa berpolitik sejatinya adalah untuk anak bangsa yang mau bersama-sama membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia secara utuh. Jadi, tak ada yang aneh kalau kiprahnya sebagai wakil rakyat Jawa Barat bisa diterima konstituennya hingga tiga periode. Bagi Ara, kultur masyarakat Sunda sudah meresap dalam dirinya. Sebagai politisi yang gencar menyemangati semangat persatuan dan kesatuan nasional, Ara mengakui sejatinya kebersamaan dalam keberagaman itu tumbuh subur di kalangan warga Sunda.

Maruarar

“Di tanah Sunda inilah saya merasakan kehidupan berpancasila yang sebenarnya,” begitu pernah ditegaskannya. Buktinya, lanjut alumnus Universitas Katolik Parahyangan ini,“Saya dari Sumatera Utara, orang Batak, tapi diterima dengan baik menjadi wakil daerah Sunda. Sesuai dengan kalimat bijak Sunda, silih asah, silih asih, silih asuh, yang bermakna warga Sunda itu saling mengasihi dan hidup damai. Tapi, peribahasa lainnya yang juga sangat inspiratif adalah ‘caina herang laukna beunang’ (airnya jernih ikannya dapat).” Sembari tersenyum ayah dua anak ini menjelaskan bahwa hal tersebut menunjukkan bahwa bukan hanya hasil yang penting, melainkan juga cara untuk mendapatkan hasil tersebut, tidak membuat lingkungan menjadi keruh.

“Jadi, cara tetap penting. Namun, kesantunan dan kesopanan tetap diajarkan,” ujarnya dengan bangga. Pria yang kerap menyelipkan diksi Sunda dalam berdialog ini memang tak sekadar lips service ketika berbicara tentang kecintaannya pada Jawa Barat. Terbukti, 15 tahun menjadi wakil rakyat ia sudah banyak berbuat untuk dapilnya. Tak sekadar mendorong perbaikan dan pembangunan infrastruktur tapi juga pengembangan seni, budaya dan sosial. Misalnya, dengan menginisiasi Festival Seni Budaya Sunda yang sukses, menggelar acara Gebyar Sholawat bersama warga Nahdlatul Ulama di Subang dan menyelenggarakan Kirab Kebangsaan untuk mengukuhkan persatuan di Jawa Barat. Di sektor olahraga, pun demikian. Pendiri sekaligus Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) ini aktif melakukan peningkatan kualitas olahraga di dapilnya. Bahkan Ketua Steering Committee Piala Presiden tahun 2015, 2017, dan 2018 ini menjadi penyemangat Persib dalam berlaga di tingkat nasional.

Ara juga yang menggagas pemberian hadiah kepada para suporter terbaik dalam setiap laga. Kebetulan di tahun 2017, Bobotoh yang merupakan suporter Persib mendapatkan hadiah Rp100 juta dalam penyelenggaraan Piala Presiden 2017 dan diserahkan oleh Ara kepada Djajang Nurjaman yang ketika itu menjadi pelatih. Kepedulian kepada rakyat ditunjukkan Ara setiap kali mengunjungi konstituennya. Ia tak segan turun ke sawah untuk mengetahui problematika yang dihadapi petani, mengecek harga kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisionil, dan mendengar keluhan para nelayan. Di tingkat nasional, ia dikenal sebagai politisi yang kritis, konsisten, dan berani menyuarakan hal yang dianggap benar. Namun, tetap santun dan konstruktif dalam menyampaikan pendapatnya. Dan satu hal lagi, ia tidak pernah menempatkan aktivitas politiknya untuk kepentingan pribadi karena ia merasa ‘dilahirkan’ oleh rakyat saat berkiprah di parlemen maka semua yang ia kerjakan diniatkan untuk masyarakat dan negara yang lebih baik. Sesuai dengan apa yang dilakukannya selama menjadi anggota DPR, yakni mendengarkan aspirasi rakyat, lalu menerjemahkannya dan kemudian memperjuangkannya.

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.