Minggu, 26 Maret 23

Inilah Penyebab Sering Ngantuk!

Inilah Penyebab Sering Ngantuk!
* ilustrasi mengantuk. (Alodokter)

Sering mengantuk dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kurangnya jam tidur, kelelahan, hingga penyakit tertentu. Bagi tubuh, tidur sama pentingnya dengan makan dan minum. Sayangnya, banyak dari kita yang mengabaikan kualitas dan kuantitas tidur.

Kerugian yang didapat dari kurang tidur atau sering mengantuk adalah rentan melakukan kesalahan dalam pekerjaan atau aktivitas karena mengganggu konsentrasi. Selain itu, gangguan tidur juga berpotensi meningkatkan risiko seseorang terkena depresi dan gangguan cemas.

Seseorang juga menjadi lebih berisiko berbuat kesalahan dan mengambil keputusan yang tidak tepat. Itulah mengapa mengantuk karena kurang tidur sering menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan saat bekerja atau saat berkendara.

Kebutuhan Tidur Sesuai Usia
Kebutuhan tubuh untuk beristirahat saat tidur bervariasi, sesuai dengan usia seseorang. Berdasarkan sejumlah studi, berikut durasi tidur yang direkomendasikan:

Orang dewasa berusia 65 tahun ke atas membutuhkan waktu tidur antara 7–8 jam.
Usia remaja hingga dewasa pada rentang usia 18–64 tahun, membutuhkan waktu tidur ideal antara 7–9 jam.
Usia anak sekolah yang berkisar antara 6–17 tahun, membutuhkan waktu tidur antara 9–11
Anak-anak usia prasekolah yang umumnya berkisar 3–5 tahun, membutuhkan 10–13 jam untuk tidur.
Balita usia 1–2 tahun, butuh tidur selama 11–14 jam.
Bayi usia 4–11 bulan, butuh tidur selama 12–15 jam.
Bayi baru lahir hingga berusia 3 bulan, butuh tidur selama 14–17 jam.
Penyebab Mengantuk yang Jarang Diketahui
Penyebab mengantuk yang umum di antaranya adalah jet lag, tidur sedikit akibat jadwal yang padat, atau perubahan jam kerja yang mengharuskan tubuh Anda melawan siklus tidur normal. Di samping itu, sebagian orang mungkin memang mengalami gangguan tidur.

Gangguan tidur yang umumnya membuat banyak orang mengantuk saat beraktivitas adalah penyakit insomnia dan sleep apnea (kondisi terganggunya pernapasan ketika tidur).

Selain kedua penyakit tersebut, beberapa masalah di bawah ini juga bisa menjadi penyebab kurangnya waktu tidur seseorang:

1. Depresi

Salah satu gejala depresi adalah sering mengantuk. Selain itu, orang yang mengalami depresi juga dapat merasa kurang berenergi, hilangnya semangat hidup, kehilangan minat dan ketertarikan dalam menjalani aktivitas yang sebelumnya digemari, merasa cemas, hingga munculnya ide bunuh diri.

2. Konsumsi minuman alkohol

Minuman beralkohol dalam kadar tertentu dapat membuat seseorang mengantuk. Jika dikonsumsi berlebihan dan dalam jangka panjang, efeknya dapat mengacaukan pola tidur dan membuat seseorang sering mengantuk karena kualitas dan jam tidurnya terganggu.

Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang sering mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang memiliki waktu tidur yang lebih singkat, kualitas tidur yang buruk, serta lebih cenderung terbangun di malam hari.

3. Sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS)

Salah satu penyebab sering mengantuk karena tidur yang terganggu adalah sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS). Sindrom ini merupakan sebuah gangguan yang menyebabkan seseorang mendapatkan dorongan tidak tertahankan untuk menggerak-gerakkan kaki saat berbaring.

Saat sindrom ini muncul, seseorang cenderung merasakan ada sesuatu yang merayapi disertai rasa nyeri atau bahkan rasa sakit pada area kaki.

Akibat dari bergeraknya kaki secara terus-menerus, tidur pun jadi tidak nyenyak. Saat terbangun di pagi hari, tubuh terasa lemah dan kurang semangat.

4. Narkolepsi

Jika seseorang kerap mengantuk secara berlebihan di siang hari, bisa jadi merupakan gejala terkena narkolepsi. Narkolepsi juga ditandai dengan ketidakmampuan menahan rasa ingin tidur yang terjadi secara berkelanjutan di luar waktu tidur normal.

Gejala narkolepsi lain adalah tiba-tiba merasakan otot lemas saat merasakan kegembiraan hingga terjatuh. Kelumpuhan saat tidur juga bisa menjadi salah satu indikasi seseorang menderita narkolepsi akut.

Kelumpuhan tidur ini biasanya berupa keadaan seseorang yang tidak mampu menggerakkan tubuh saat tidur atau ketika terbangun dari tidur. Gejala lain dari narkolepsi adalah mimpi yang sangat jelas seolah-olah nyata atau halusinasi saat tidur atau baru bangun.

5. Parasomnia
Parasomnia merupakan perilaku yang tidak normal yang dialami saat seseorang sedang tidur. Beberapa perilaku yang termasuk ke dalam parasomnia adalah tidur sambil berjalan, tidur sambil berbicara, membenturkan kepala saat tidur, dan merasakan ketakutan di malam hari.

Perilaku tersebut bisa membuat seseorang yang tidur untuk terbangun dan duduk dalam kondisi panik, melayangkan pukulan ke udara secara membabi-buta, atau berteriak-teriak. Gangguan ini juga dikaitkan dengan adanya peningkatan risiko terkena penyakit Parkinson.

Agar tidak mengantuk saat menjalani berbagai aktivitas, gangguan tidur di atas harus ditangani. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika gangguan tidur yang dialami tidak hilang meski sudah berusaha mengatasinya.

Penyebab Habis Makan Ngantuk
Habis makan ngantuk mungkin dialami oleh hampir setiap orang. Meski umumnya tidak berbahaya, fenomena ini terkadang bisa mengganggu aktivitas dan menurunkan konsentrasi Anda. Oleh karena itu, ketahui penyebab ngantuk setelah makan agar hal tersebut dapat Anda hindari.

Rasa kantuk yang muncul sehabis makan dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain konsumsi makanan atau minuman tertentu dan gaya hidup atau kebiasaan yang sering dilakukan. Untuk mencegah kondisi yang kerap mengganggu keseharian ini, Anda perlu mengetahui penyebabnya terlebih dahulu.

Beragam Faktor yang Menyebabkan Habis Makan Ngantuk
Ada beragam faktor yang diketahui dapat memicu rasa kantuk setelah makan, antara lain:

1. Pengaruh hormon selama proses pencernaan
Makanan dan minuman yang Anda konsumsi akan dicerna oleh lambung dan usus. Saat proses pencernaan berlangsung, tubuh akan melepaskan hormon tertentu seperti serotonin dan melatonin. Peningkatan kedua hormon tersebut bisa menimbulkan rasa kantuk setelah Anda makan.

2. Perubahan aliran darah di otak
Selain faktor hormonal, perubahan aliran darah pada otak yang terjadi setelah makan juga kerap disebut sebagai penyebab munculnya fenomena habis makan ngantuk.

Setelah makan, aliran darah akan lebih banyak dialihkan ke saluran pencernaan agar tubuh dapat mengolah dan menyerap energi serta nutrisi dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Ketika hal tersebut terjadi, aliran darah pada otak akan sedikit berkurang dan menyebabkan Anda sering menguap dan mengantuk guna mencukupi kebutuhan oksigen di otak. Hal ini normal terjadi dan biasanya hanya berlangsung dalam waktu singkat. Meski demikian, teori ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

3. Kurang tidur
Ketika kurang tidur, tubuh akan terasa lelah dan rasa lapar mudah muncul. Hal ini bisa membuat Anda lebih banyak makan atau ngemil, sehingga rasa kantuk yang dirasakan akan semakin terasa.

Oleh karena itu, untuk mencegah hal tersebut, cobalah untuk mencukupi waktu tidur setiap malamnya setidaknya 7–9 jam, kurangi atau hentikan kebiasaan begadang, olahraga secara rutin, dan hindari stres.

4. Kurang olahraga
Olahraga berpengaruh terhadap kekuatan dan daya tahan tubuh, serta efisiensi kerja sistem kardiovaskular. Jika Anda jarang berolahraga, tubuh akan mudah merasa lelah. Hal ini jugalah yang menjadi salah satu pemicu munculnya rasa kantuk setelah makan.

Agar lebih bugar, Anda bisa mencoba lebih banyak meluangkan waktu untuk berolahraga, misalnya berjalan di sekitar halaman rumah, naik-turun tangga, atau yoga. Apa pun pilihan olahraganya, lakukan secara rutin dan teratur minimal 15 menit setiap harinya.

5. Gangguan kesehatan
Kondisi atau gangguan kesehatan tertentu dapat membuat Anda mudah lelah, termasuk lebih mudah mengantuk setelah beraktivitas dan setelah makan atau bahkan mengantuk sepanjang waktu.

Beberapa gangguan kesehatan tertentu yang dapat menyebabkan rasa kantuk setelah makan, di antaranya diabetes, anemia, hipotiroidisme, intoleransi makanan, dan gangguan pernapasan saat tidur (sleep apnea).

Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter bila Anda sering mengantuk, karena bisa saja menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang perlu diobati.

Selain beberapa penyebab di atas, ada juga beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan Anda sering ngantuk setelah makan, misalnya kebiasaan melewatkan sarapan, kekurangan asupan zat besi, kurang minum air putih, dan sering mengonsumsi makanan cepat saji.

Makanan dan Minuman yang Memicu Rasa Kantuk
Meski semua makanan dicerna dengan cara yang sama, namun tidak semua makanan memengaruhi tubuh dengan cara yang sama. Pasalnya, ada beberapa jenis makanan yang justru membuat Anda lebih mudah mengantuk setelah mengonsumsinya.

Jenis makanan tersebut umumnya mengandung protein tinggi, seperti telur, bayam, tahu, keju, kedelai, dan ikan yang mengandung asam amino triptofan. Asam amino triptofan digunakan oleh tubuh untuk memproduksi serotonin yang berperan besar terhadap rasa kantuk.

Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, beberapa jenis makanan maupun minuman berikut juga bisa menimbulkan rasa kantuk setelah makan:

Pisang
Pisang dianggap bisa membuat kantuk karena kandungan kalium dan magnesiumnya yang dapat melemaskan otot, sehingga tubuh akan terasa lebih rileks dan memicu rasa kantuk.

Buah ceri
Buah ceri merupakan sumber alami melatonin yang sangat tinggi sehingga dapat membuat Anda mudah mengantuk. Jika ingin mengonsumsi buah ceri, sebaiknya konsumsi setelah makan malam dan sebisa mungkin hindari mengonsumsinya pada siang hari.

Minuman berenergi
Mungkin banyak yang berpikir bahwa minuman berenergi dapat membuat Anda lebih berenergi dan tetap terjaga, padahal kenyataannya sebagian besar minuman berenergi dibuat dari kafein, asam amino esensial, dan kadar gula yang tinggi.

Pada awalnya, minuman jenis ini mungkin akan meningkatkan energi di tubuh Anda. Akan tetapi, efek tersebut hanya bersifat sesaat dan justru bisa membuat Anda merasa lelah dan mengantuk setelahnya.

Teh herbal
Salah satu teh herbal, yaitu chamomile, mengandung zat antioksidan yang disebut apigenin. Di dalam otak, epigenin berfungsi memicu respons otak yang mampu membuat Anda merasa lebih tenang. Hal inilah yang kemudian menyebabkan Anda ngantuk setelah meminumnya.

Selain chamomile, teh herbal lavender juga bisa menimbulkan rasa kantuk. Hal ini berkat aromanya yang menenangkan.

Minuman beralkohol
Banyak orang meminum bir, anggur, atau minuman beralkohol lainnya untuk membantu agar bisa tidur dengan cepat dan pulas. Minuman beralkohol mungkin membantu tubuh merasa lebih rileks dan lebih mudah untuk tidur, namun tidur Anda justru mudah terganggu dan menyebabkan Anda merasa lelah atau tidak segar saat bangun.

Selain itu, minuman beralkohol juga berdampak buruk bagi kesehatan. Mengonsumsi terlalu banyak alkohol akan meningkatkan risiko gangguan hati, kanker, stroke, masalah jantung, hingga gangguan mental.

Secara umum, habis makan ngantuk merupakan hal yang normal terjadi. Jika Anda sering mengalaminya, Anda mungkin bisa mengubah pola makan dan menjalani gaya hidup lebih sehat.

Namun, apabila keluhan habis makan mengantuk masih muncul meski Anda sudah mengubah pola makan atau sering berolahraga, terlebih jika keluhan mengantuk yang dirasakan sangat berat hingga Anda sulit beraktivitas, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter. (Alodokter/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.