Jumat, 26 April 24

Inilah Kisah Wendi Sebulan Disandera Abu Sayyaf

Inilah Kisah Wendi Sebulan Disandera Abu Sayyaf
* Wendi Raknadian.

Padang, Obsessionnews – Wendi Raknadian (29 th) salah seorang warga negara Indonesia (WNI) yang bebas dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf mengaku selama disandera ia mendapat perlakuan yang baik.

Meski mendapat perlakuan yang baik, ia bersama sembilan rekannya dijaga ketat kelompok Abu Sayyaf. Mereka dijaga secara bergantian baik dalam aktivitas apapun, seperti makan, mandi dan melaksanakan ibadah dan waktu tidur.

“Kita diperlakukan secara baik. Makan dilaksanakan secara bersama-sama dan melaksanakan ibadah juga dilaksanakan secara bersama,” kata Wendi sesaat setelah sampai di rumah orangtuanya di Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/5).

Wendi mengatakan, selama disandera ia dan rekan-rekannya selalu berpindah-pindah tempat dari satu pulau ke pulau lain.

“Kami selalu berpindah-pindah untuk menjaga keselamatan kita sendiri maupun kelompok Abu Sayyaf agar tidak terjadi kontak senjata,” sebutnya.

Wendi Raknadian bersama rekan-rekannya disandera kelompok Abu Sayyaf pada tanggal 25 Maret 2016. Minggu (1/5). Mereka dibebaskan dan Selasa (3/5), Wendi dapat berkumpul dengan kedua orangtuanya.

Dengan menggunakan maskapai penerbangan Citilink, Wendi sampai Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Kabupaten Padang Pariaman sekitar pukul 09.30 WIB.

Kedatangan anak pertama dari tujuh bersaudara ini disambut orangtua Wendi, Aidil dan Asmizal. Begitu ketemu, Aidil langsung memeluk Wendi. Aidil pun tidak sanggup membendung air matanya begitu bertemu dengan anaknya.

Turut menjemput Wakil Gubernur Sumbra Nasrul Abit, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Walikota Padang Emzalmi.

“Senang bisa kembali dengan selamat dan bertemu keluarga,” ujar Wendi sesaat sampai di BIM.

Usai dijemput dari BIM, Wendi bersama keluarga langsung meluncur ke rumahnya di Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang.

Sebelumnya, Wendi dan sembilan rekannya yang merupakan anak buah kapal (ABK) tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12, dirompak kelompok Abu Sayyaf di perairan Tawi-tawi, Filipina Selatan, ketika berlayar dari Kalimantan Selatan menuju Filipina, pada 25 Maret lalu. Melalui diplomasi pemerintah Indonesia, akhirnya 10 WNI dimaksud dibebaskan pada tanggal 1 Mei 2016. (Musthafa Ritonga, @alisakinah73)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.