Sabtu, 20 April 24

Inilah Ciri-ciri Beras Sintetis yang Berbahaya!

Inilah Ciri-ciri Beras Sintetis yang Berbahaya!

Bandung, Obsessionnews – Beras sintetis akan ngambang saat ditambah air sebelum dimasak. Demikian tips yang paling mudah untuk membedakan beras asli dengan sintetis yang disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Bandung, Kamis (21/5).

Meski dari hasil sidak hari ini tidak ditemukan beras sintetis ataupun berklorin atau kaporit yang berfungsi memutihkan beras.  Di Kota Bandung tidak ditemukan beras sintetis, bahkan aparat gabungan dari Distan KP melakukan sidak ke 4 lokasi, seperti distributor beras pasar Jamika yang menyuplai beras sebanyak 10 ton/hari ke kota Bandung, Carrefour Kiaracondong, Yogya jalan Sunda dan para pedagang beras di pasar induk Caringin.

Bahkan pihaknya juga memeriksa sejumlah komoditi lainnya seperti buah-buahan dan sayuran. “Kami tidak menemukan adanya zat kimia seperti clorin dan zat pengawet, begitupun pada beras sintetis tidak ditemukan,” ungkap Elly.

Menurut Elly, petugas gabungan itu terdiri atas aparat Reskrim Polrestabes Bandung, Distan-KP kota Bandung, Disperindag kota Bandung dan  BPPOM kota Bandung. Pihaknya juga berharap ada partisipiasi masyarakat, jika menemukan beras yang diduga sintetis untuk segera melaporkannya ke aparat kepolisian.

Sementara itu bahaya clorin atau kaporit bila dikonsumsi seperti diduga akhir-akhir ini banyak beredar beras berpemutih, umumnya bahan yang dipakai adalah kaporit / klorin padat. Kaporit ini biasanya digunakan untuk membunuh kuman dan menjernihkan air kolam renang dan ledeng.

Menurut Permenkes RI No. 772/Menkes/Per/XI/88, disebutkan klorin dilarang digunakan pada beras. Bahaya klorin jika masuk kedalam tubuh melebihi ambang batas kewajaran dapat menyebabkan kerusakan vitamin B, C dan E dalam tubuh. Apabila bereaksi dengan asam dari tumbuhan yang membusuk akan terbentuk trihalomethans (THMs) yang bersifat karsinogen.

“Ini merupakan penyebab dari berbagai penyakit seperti lever, ginjal, pernapasan, tensi darah rendah dan cacat lahir. Juga menyebabkan pengendapan kolesterol dalam darah dan stroke.”

Dari berbagai studi, ternyata orang yang meminum air yang mengandung klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung kemih, dubur ataupun usus besar dan gangguan fungsi ginjal.

Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan melahirkan bayi cacat dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang, berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur atau bahkan dapat mengalami keguguran kandungan. Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang ditemukan pula kemungkinan kerusakan ginjal dan hati. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.