Sabtu, 20 April 24

Inilah 5 ‘Rahasia’ Partai Komunis China

Inilah 5 ‘Rahasia’ Partai Komunis China
* Sebanyak 2 persen populasi China disebut anggota Partai Komunis China. (Foto: AFP/CNN)

Meski sudah berumur 100 tahun, masih banyak hal seputar Partai Komunis China (PKC) yang belum terungkap ke publik dan menjadikan organisasi tersebut sebagai yang paling tertutup di dunia.

Partai yang mulanya dibentuk sebagai gerakan bawah tanah Marxis di Shanghai itu pun kini menguasai China, negara adidaya menyaingi Amerika Serikat.

Dilansir CNN, berikut lima hal yang tak banyak diketahui soal PKC.

1. Anggota Partai Tak Pernah Diungkap
Partai ini mengklaim memiliki 95,1 juta pengikut, tetapi daftar lengkap anggota-anggota tak pernah diungkapkan di depan publik.

Sangat sulit untuk mendaftar sebagai anggota PKC. Sebab, PKC memiliki proses panjang dan ketat untuk merekrut para anggotanya yang bahkan dikabarkan membutuhkan waktu total selama dua tahun.

Para pendaftar juga harus memiliki riwayat “bersih”, dalam artian tidak pernah menentang PKC.

PKC merupakan partai terbesar kedua di dunia setelah Partai Bharatiya Janata Party (BJP) yang dipimpin Perdana Menteri India Narendra Modi dengan 180 juta anggota.

Dari angka terbaru yang dirilis oleh Departemen Organisasi PKC, hanya 6,5 juta anggota yang merupakan buruh dan 25,8 juta lainnya adalah pekerja pertanian.

Sementara itu, 41 juta anggota PKC adalah profesional, pengusaha, hingga selebritas, dan 19 juta lainnya merupakan pensiunan kader.

“Pada konferensi tingkat-tertinggi dari perwakilan partai, kita bisa melihat ini hanya partai politik yang dibuat dari kelas birokrat,” kata analis politik yang berbasis di Beijing, Wu Qiang, dikutip dari AFP.

2. Sumber Cuan Partai
Anggaran PKC juga tak pernah diungkapkan ke publik. Kekayaan para pemimpin PKC pun menjadi isu yang sangat sensitif di China.

Tunjangan dan gaji para pemimpin PKC juga tak diketahui.

Anggota PKC menyumbang hingga dua persen dari total pendapatan mereka untuk kas partai.

Pada 2016, sebuah jurnal resmi melaporkan bahwa jumlah total kontribusi bagi PKC pada 2015 mencapai adalah 7,08 miliar yuan (Rp15 triliun). Namun, kontribusi itu hanya sedikit dari total pendapatan partai.

Menurut Jean-Pierre Cabestan dari Hong Kong Baptist University, PKC merupakan kepala dari kerajaan financial yang mengendalikan banyak perusahaan, hotel, dan pabrik.

Beberapa media asing bahkan pernah dihukum karena laporan mereka terkait kekayaan pemimpin China dan keluarga mereka yang kabarnya banyak tersimpan di surga pajak dengan struktur finansial rumit yang tak memiliki kepemilikan jelas.

Pada 2012, investigasi Bloomberg memprediksi kekayaan kerabat Presiden China Xi Jinping mencapai miliaran yuan.

3. Korban Ambisi PKC
Sebagian besar akademisi asing yang mempelajari sejarah China mengestimasi sekitar 40-70 juta orang Tiongkok meninggal dunia karena kebijakan PKC sejak menjadi partai berkuasa pada 1949.

Salah satu penyebabnya adalah kebijakan ekonomi rezim Mao Zedong yang dinilai gagal hinggamenyebabkan puluhan juta penduduk meninggal karena kelaparan. Selain itu, tindakan represi terhadap warga Tibet, Revolusi Budaya Mao yang berlangsung selama satu dekade, hingga pembantaian Tiananmen juga merupakan korban dari ambisi para pemimpin PKC.

Selain itu, China juga kerap dituduh melegalkan praktik pengambilan organ tubuh tahanan dan anggota gerakan spiritual Falun Gong secara paksa. Namun, tuduhan ini selalu dibantah Beijing.

Kelompok Hak Asasi Manusia mengestimasi satu juta warga minoritas Muslim Uighur dan kelompok minoritas lain di Xinjiang telah dipenjara di kamp konsentrasi, mempraktikan sterilisasi dan kerja paksa.

Namun, Beijing membantah tuduhan pelanggaran HAM etnis Muslim Uighur itu dan menganggap kamp-kamp tersebut dibentuk untuk memberikan pelatihan vokasi sebagai salah satu cara memberantas ekstrimisme dan radikalisme.

4. Musuh PKC
PKC mengontrol sebagian besar aspek kehidupan warga China, mulai dari urusan pemerintahan hingga konten apa yang boleh dikonsumsi rakyat.

Hal tersebut pun tak jarang memicu pertentangan dari warga. Meski begitu, PKC selalu berupaya membungkam perbedaan pendapat bahkan menghalalkan berbagai cara untuk tetap berkuasa dengan aturan-aturan keras mereka.

Ratusan ribu aktivis, pengacara, dan pembela hak asasi manusia telah ditangkap atau dipenjara selama bertahun-tahun. Banyak pejabat internal partai pun “dibungkam” dan “dihilangkan” karena dinilai mengancam kepemimpinan partai.

Di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, ruang publik juga semakin diperketat. Pada 2015, lebih dari satu juta pejabat dihukum karena masalah korupsi. Beberapa kritikus menilai gerakan ini merupakan cara Xi mengatasi musuh politiknya.

5. Pertemuan Serba Tertutup
Sebagian besar pertemuan PKC, termasuk kongres lima tahunan, digelar tertutup tanpa ada media meliput. Media corong pemerintah pun baru akan merilis hasil rapat usai pertemuan berlangsung.

Setiap pertemuan PKC pun terlihat konsensus, tak ada perbedaan pendapat. Namun, sejumlah pakar politik China menuturkan perdebatan mungkin tetap terjadi namun tidak pernah diungkap ke publik.

“Menyembunyikan ketegangan internal memungkinkan PKC menampilkan fasad baja kepada musuh-musuhnya dan masyarakat China,” tutur Cabestan menjelaskan seperti dikutip AFP.

Sifat PKC yang tertutup juga membuat partai ini menjadi organisasi rahasia terbesar di dunia, tambah Cabestan. (CNN/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.