* Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mencium tangan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin sebagai tanda hormat kepada guru saat Silaturahim Nahdlatul Ulama Sedunia di Aula Hotel Wihdah Tower kawasan Jarwal Kota Makkah. Sabtu (18/8/2018). (foto: fikri/kemenag)
Lukman mengatakan, jika kurang atau salah wawasan, orang bisa melakukan tindakan ekstrim atau radikal. “Sementara tantangan politik, kita dapat merasakan adanya kekuatan politik di belakang paham baru yang ingin mengganti ideologi bangsa dan negara,” tandasnya seperti dikutip Obsessionnews.com dari situs resmi Kementerian Agama, Sabtu.
Sedangkan tantangan internal, menurutnya, nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin harus disebarkan dengan sikap rendah hati.
“Kehadiran NU dan ormas lainnya yang moderat di bumi pertiwi Indonesia adalah untuk menjaga dan merawat paham keagamaan,” paparnya. “Yakni menjaga dan merawat eksistensi keindonesiaan, yang dikenal sangat agamis,” tutunya. (red/arh)
Pages: 1 2