Jakarta, Obsessionnews.com – Anggota F-Partai Golkar (PG) DPR RI Ridwan Hisjam mengungkapkan, pada 17 Juli 2017 Ketua DPR yang juga Ketua Umum PG Setya Novanto (SN) ditetapkan tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dirinya orang yang menasihati SN untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum PG.
“Saya satu-satunya orang yang minta SN untuk mengundurkan diri,” ujar Ridwan dalam diskusi di Pimpinan Pusat Kolektif Kosgoro 1957, Jl. Hang Lekiu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2017).
Tak hanya itu, pada saat rapat pleno PG untuk memilih pimpinan sementara partai Golkar di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (21/11), Ridwan mengaku orang yang tak setuju Sekjen PG Idrus Marham menjadi Plt Ketua Umum PG.
“Rapat pleno kemarin saya satu-satunya orang yang tak setuju Idrus menjadi plt Ketua Umum,” tegasnya.
Menurut dia, nantinya ada kejanggalan soal penandatanganan surat atau dokumen PG. “Kalau tanda tangan surat, sekjen sama dengan ketua, yakni Idrus Marhan,” ungkapnya.
Menurut Ridwan ada tiga solusi menggantikan pimpinan PG, yakni kembalikan pimpinan ke 2004, kedua ke TNI atau keluarga Cendana, dan ketiga ke generasi muda kader PG.
“Ada Erlangga dan pemuda-pemuda lainnya,” tutupnya. (Poy)