Jumat, 19 April 24

Ini Tiga Presiden Sadis Pecat Polisi Korupsi

Ini Tiga Presiden Sadis Pecat Polisi Korupsi

Jakarta, Obsessionnews.com – Tindakan tegas dan keberanian seorang presiden pemimpin negara dalam membasmi para koruptor sangatlah dibutuhkan.

Dari penelusuran Obsessionnews.com di internet, ada tiga presiden di dunia yang berani memecat anggota dan para petinggi polisi dalam skala besar-besaran, karena oknum polisi tersebut terlibat dalam kejahatan korupsi.

Berikut tiga presiden di dunia yang berani membasmi korupsi di kalangan kepolisian:

Presiden Georgia, Mikhail Saakashvili salah satu presiden pembasmi korupsi terkenal sadis. Dia sudah dua kali terpilih menjadi presiden pada tahun 2004 dan 2008.

Semasa menjalankan pemerintahannya, Mikhail telah memecat seluruh personel polisi lalulintas di Georgia, karena terindikasi terlibat korupsi. Bahkan tidak tanggung-tanggung, Mikhail memecat 30 ribu personel polisi sekaligus.

Sebelum memecat para polisi itu, Presiden Georgia memberikan kenaikan gaji, tetapi tidak memberikan fasilitas seperti seragam, mobil dan bahan bakar. Ia juga mendorong para polisi ini untuk berlaku jujur bila menerima suap.

Ternyata, cara tersebut tidak manjur untuk memerangi korupsi di kalangan kepolisian. Akhirnya, hampir 90 persen personel polisi di Georgia langsung dipecat.

Setelah itu, Mikhail lalu membangun polisi lalulintas yang baru, di bawah asistensi urusan penegakan hukum dan biro narkotika internasional Amerika Serikat.

Selain diberi fasilitas baru yang lebih baik dari sebelumnya, mereka digaji 20 kali lipat. Hasilnya, warga Georgia yang awalnya malas berurusan dengan polisi, kini lebih kooperatif berkomunikasi dengan polisi.

Masyarakat jadi lebih berani melaporkan segala tindakan kejahatan. Hal itu mengakibatkan angka kriminalitas menurun dan polisi Georgia pun terangkat yaitu terdidik dan terkendali.

Berikutnya, Presiden Meksiko, Felipe Calderon yang sebelum mengakhiri masa jabatannya itu, terkenal ketegasannya dalam memberantas korupsi. Sebagian 3200 anggota polisi Meksiko dipecat karena tidak bertugas dengan baik, terkait dengan kasus korupsi atau telah melakukan kejahatan yang terorganisasi. Bahkan, sejak tahun 2010 lebih dari 4500 anggota polisi sudah dipecat dari jabatannya.

Langkah Calderon tidak berhenti sampai di situ. Tahun 2011 lalu, ia juga memecat lebih dari 900 polisi di Kota Boca del Rio, Meksiko yang terlibat korupsi. Kebijakan ini diambil dari sebagian kampanye anti korupsi dan peningkatan keamanan terkait sindikat narkotika.

Para polisi yang dipecat tersebut, dilarang bekerja sebagai polisi ditingkat lokal, negara bagian maupun ditingkat federal. Apa yang sudah dilakukan oleh presiden Calderon terbilang fantastis dan mendapat pujian dari beberapa negara.

Yang terakhir yaitu, salah satu presiden terpilih asal Peru, Ollanta Humalla yang membuat langkah berani setelah dirinya resmi menjabat sebagai presiden Peru pada 2011 lalu.

Tak lama setelah dilantik, pria berusia kurang lebih 50 tahun ini langsung bertindak cepat, dengan memecat 30 orang dari 55 jenderal polisi, kolonel, komandan distrik dan juga kepala kepolisian. Ke 30 jenderal yang dipecat tersebut, diduga sebagai koruptor dan memiliki hubungan dengan peredaran obat terlarang.

Langkah berani ini, disebut-sebut sebagai tindakan terlalu besar di sepanjang sejarah kepolisian Peru. Apa yang sudah dilakukan oleh Ollanta tesebut merupakan janjinya saat kampanye untuk menjadi presidan Peru yang memberantas korupsi dan menyatakan perang terhadap peredaran obat-obatan terlarang. (Purnomo)

Related posts

1 Comment

  1. Masrur SZA

    Tiga Presiden dengan memecat polusi korup mendapat pujian internasional. Bagaimana dengan polisi dinegeri +62 berani gak presiden memecat secara massal polisi yg terlibat?

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.