Jakarta, Obsessionnews – Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Bali, Idrus Marham, menyambut baik bila ada keinginan dari Partai Golkar kubu Agung Laksono untuk melakukan Islah, demi tercapainya keinginan bersama agar Golkar bisa mengikuti Pilkada serentak pada Desember 2015.
Namun, kata Idrus bila islah menjadi salah satu jalan keluar yang harus ditempuh Golkar untuk menyelesaikan konflik, maka harus ada formulasi khusus untuk membicarakan aturan isalah. Idrus ingin bila kubu Agung tetap mau mengacu pada putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
“Kita akan lihat dahulu kesepakatan nanti. Harus ada kesepahaman dulu. Kami berangkat putusam PTUN, kita berangkat dari situ. Kalau mereka berangkat dari SK Menkukham sudah tidak tepat karena sudah dibatalkan,” kata Idrus di komplek parlemen, Senayan, Kamis (21/5/2015).
Menurutnya, ketentuan ini harus dipahami sebagai kesepakatan yang final, jika mengacu pada hasil Munas Riau maka nantinya yang bakal menjadi ketua umumnya adalah Aburizal Bakrie, dan Idrus
Marham sebagai Sekjenya. “Kita harus konsisten kalau mau berangkat dari PTUN,” jelasnya.
Kemungkinan syarat Islah ini susah dipenuhi oleh kubu Agung. Sebab kubu Agung sendiri tidak mengakui putusan PTUN sebagai kebenaran. Karena, tidak mungkin majelis hakim bisa menghidupkan kembali Munas Riau, karena dengan adanya Munas Ancol dan Munas Bali, Munas Riau sudah didemisionerkan.
Idrus mengatakan, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, sudah melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga menjadi politisi senior partai Golkar. Pertemuan juga sudah membahas mengenai kemungkinan Islah, dan hasil putusan PTUN.
“JK sangat menerima dengan hasil keputusan PTUN dan saya puya keyakinan JK sudah menjalin komunikasih dengan Ancol untuk menyelesaikan konflik di Golkar setelah ada keputusan dari PTUN,” ungkapnya. (Albar)
