Rabu, 17 April 24

Ini Strategi PT Sritex Capai Pertumbuhan Penjualan 7,7 Persen

Ini Strategi PT Sritex Capai Pertumbuhan Penjualan 7,7 Persen
* Aktivitas karyawan di PT Sri Rejeki Isman Tbk.

Jakarta, Obsessionnews.com – PT Sri Rejeki Isman Textine (Sritex) Tbk, kembali mencatat pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Sritex pada 2016 membukukan penjualan sebesar US$680 juta setara Rp9,08 triliun atau naik 7,7 persen dibanding penjualan 2015 sebesar Rp630,3 juta, dari target pertumbuhan penjualan sebesar 5-8 persen selama 2016.

Capaian perusahaan tekstil dan garmen terbesar se-Asia Tenggara yang terintegrasi secara vertikal tersebut terjadi karena adanya hasil dari peningkatan kapasitas produksi, efisiensi dan fokus pada penjualan produk-produk bernilai tambah tinggi khususnya produk segmen benang, kain jadi dan pakaian jadi.

Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk, Iwan Setiawan Lukminto mengatakan ketiga produk tersebut masing-masing meningkat sebesar 6,3 persen untuk benang, 3,4 persen kain jadi dan 28,5 persen pada pakaian jadi. Kenaikan antara lain disebabkan penambahan kapasitas produksi Perseroan dan beroperasi lebih cepat daripada yang dijadwalkan sebelumnya khususnya divisi benang, kain mentah dan pakaian jadi.

“Kami berhasil mencatatkan penjualan sebesar US$680 juta pada 2016, meningkat sebesar US$46,6 juta atau 7,7 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Rp630,3 juta),” kata Iwan di Jakarta, Selasa (14/3/2017).

Iwan mengungkapkan, dengan terapkan strategi yang fokus pada penjualan atas produk-produk bernilai tambah tinggi, seperti kain jadi dan pakaian jadi. Maka, lanjutnya, kontribusi penjualan kedua segmen ini melonjak masing-masing sebesar 26 persen dan 26 persen sehingga total menjadi 52 persen.

Kemudian, upaya efisiensi pada proses produksi dan biaya-biaya pada 2016 juga sudah menunjukkan hasil berupa peningkatan margin laba operasi menjadi 17 persen di bandingkan 2015 sebesar 15,5 persen. Laba bersih Sritex untuk tahun 2016 tercatat sebesar US$59,4 juta atau meningkat dari 2015 sebesar US$55,7 juta.

“Peningkatan penjualan juga menyebabkan peningkatan laba operasional menjadi US$59,4 juta, dari tahun sebelumnya sebesar US$55,7 juta,” ujar Iwan. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.