Sabtu, 20 April 24

Ini Pendapat LaNyalla Soal Isu Strategis Daerah

Ini Pendapat LaNyalla Soal Isu Strategis Daerah
* Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti membuka Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja Terhadap Isu Strategis Daerah, di kampus IAIN Sultan Amai Kota Gorontalo, Rabu (18/11/2020). (Foto: Istimewa)

Gorontalo, Obsessionnews.com – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti membuka Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja Terhadap Isu Strategis Daerah, di kampus IAIN Sultan Amai Kota Gorontalo, Rabu (18/11/2020).

Dalam kesempatan itu, LaNyalla menyampaikan, tema FGD kali ini ‘Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja Terhadap Isu Strategis Daerah’ pasti akan diikuti dengan pertanyaan, apa sih Isu Strategis Daerah itu?

Dia mengatakan, secara umum pasti akan menjawab; Isu Strategis Daerah adalah Otonomi Daerah. Karena memang dalam diskusi publik terkait Omnibus Law, banyak disinggung tentang beberapa kewenangan daerah yang akan berubah menjadi kewenangan pusat. Sehingga kemudian disebut sebagai semangat untuk kembali ke era sentralisasi kekuasaan.

“Yang dengan sendirinya, otomatis bertentangan dengan semangat otonomi daerah,” ujar LaNyalla.

Tetapi pria kelahiran Jakarta10 Mei 1959 ini mempunyai pendapat yang berbeda. Baginya, isu strategis daerah bukan hanya soal otonomi daerah. Tetapi ada beberapa hal. Salah satunya adalah percepatan pembangunan daerah, Peningkatan pertumbuhan perekonomian daerah, Penyerapan lapangan kerja di daerah, dan kemakmuran daerah.

“Bagi saya itu adalah isu strategis daerah. Karena saya meyakini, jika Indonesia ingin makmur, maka daerah harus makmur. Jika Indonesia ingin maju, maka daerah harus maju. Karena wajah Indonesia, ditentukan oleh wajah 34 provinsi di Indonesia,” tuturnya.

Sekarang tinggal diuji, apakah UU Cipta Kerja ini implikasinya akan mampu membuat percepatan pembangunan daerah? Apakah mampu meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah? Apakah mampu meningkatkan penyerapan lapangan kerja di daerah? Dan apakah mampu meningkatkan kemakmuran daerah?

“Namun, Ini tentu membutuhkan waktu untuk mengujinya,” ucapnya.

Untuk diketahui, hadir sebagai pemateri utama dalam FGD tersebut, Senator asal Gorontalo yang juga Wakil Ketua MPR RI Dr. Fadel Muhammad. Acara juga dihadiri langsung Rektor IAIN Gorontalo Dr. Lahaji Haedar. Selain itu sejumlah Senator juga turut hadir. Di antaranya Senator asal Gorontalo seperti Abdurahman Abubakar Bachmid dan Rahmijati Yahya.

Sementara Senator dari luar Gorontalo yang hadir adalah Dajar Alkatiri (Sulut), M. Sum Indra (Jambi), Asyera Respati (NTT), Fadhil Rahmi (Aceh), Zainal Arifin (Kaltim), Ibnu Halil (NTB), Gusti Ngurah Arya (Bali), Adila Aziz (Jatim) dan Ahmad Bastian serta Bustami Zainudin (Lampung). (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.