Kamis, 25 April 24

Ini Dia, Tayangan-tayangan TV yang Tak Ramah Anak

Ini Dia, Tayangan-tayangan  TV yang Tak Ramah Anak

Imar

 

Jakarta– Salah satu lembaga pemerhati siaran televisi, Remotivi menyatakan cukup banyak tayangan TV yang tidak mendidik anak-anak atau tidak ramah anak. Acara itu diantaranya sinetron Si Biang Kerok Cilik (SBKC) yang ditayangkan di SCTV sebagai salah satu tayangan yang mengandung muatan kekerasan fisik. Pemantauan Remotivi atas SBKC pada periode 24-30 Desember 2012 menunjukkan bahwa terdapat 49 adegan yang mengandung muatan kekerasan fisik.

Mayoritas kekerasan fisik yang muncul (43 adegan) tak melibatkan objek atau senjata apa pun, misalnya saja memukul, menendang, meninju, mendorong, menjewer, menjambak, dan sebagainya. Sementara untuk kekerasan verbal, terdapat 85 kalimat dalam dialog yang mengandung unsur kekerasan, dengan mayoritas bentuknya adalah hinaan dan makian (56 kalimat), dan sisanya berbentuk ancaman (29 kalimat).

“Dengan kata lain, jika dirata-rata, tiap episodenya SBKC mengandung 7 adegan kekerasan dan 12 kalimat kekerasan,”kata  Koordinator Divisi Advokasi dan Kampanye Remotivi Nurvina Alifa di Jakarta, Kamis (25/4/2013).

Sinetron lain yang tak ramah anak contohnya adalah Yang Muda Yang Bercinta (RCTI). Sinetron ini menuai kritik karena menampilkan muatan kekerasan verbal dan non-verbal.

Serial kartun pun juga tak selalu ramah anak, misalnya saja serial kartun Tom and Jerry (ANTV), yang baru saja menerima teguran KPI karena menampilkan adegan merokok. Begitu pun tayangan berita, seperti Kabar Petang (TV One), yang, misalnya, baru saja ditegur KPI karena menayangkan wawancara anak di bawah umur yang diduga menjadi korban kekerasan seksual. Hal ini belum ditambah catatan bahwa kebanyakan tayangan berita di semua stasiun TV lebih bernafsu memancing penonton dengan berita tawuran, perkelahian, kriminalitas, dan sensasionalitas lainnya. (rud)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.