Jakarta, Obsessionnews – Selama bulan Juni 2015, inflasi tercatat sebesar 0,54%. Sementara inflasi tahun kalender 0,96% dan inflasi tahun ke tahun (year on year) 7,26%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyebut, inflasi komponen inti sebesar 0,26 persen, sedang inflasi komponen inti tahun ke tahun sebesar 5,04 persen.
Pada Juni, kota Palu, mencatatkan angka inflasi paling rendah yakni 0,03 %. Sementara kota Tual, Maluku, mengalami deflasi paling tinggi di angka minus 0,08 %.
Merujuk pada kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi masih berada pada bahan makanan sebesar 1,6% dengan andil 0,33%. 61% catatan inflasi selama Juni 2015, disumbang dari sektor tersebut.
Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi kedua, menurut Suryamin dalam paparannya di kantor BPS, Jakarta, Rabu (1/7), terjadi pada makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,55%. Dia juga bilang, kelompok pengeluaran tertinggi inflasinya ada pada perumahan, air, listrik, gas serta bahan bakar sebesar 0,23%.
“Inflasi kelompok sandang masih rendah 0,28 persen,” sebut Suryamin.
Pada Juni, BPS juga mencatat inflasi komponen inti sebesar 0,26% dan harga yang diatur pemerintah 0,26 %. Sementara itu kelompok barang harga bergejolak inflasinya paling tinggi 1,74 %.
“Komponen energi inflasinya hanya 0,50 persen, ini karena tidak ada lagi kenaikan harga BBM, kecuali Pertamax,” kata dia. (Mahbub Junaidi)
