Selasa, 3 Oktober 23

Ini Alasan Komisi IX DPR Perlunya Pemerintah Naikan Cukai Rokok

Imar
Jakarta-Anggota Komisi XI DPR, Nusron Wahid mendesak Pemerintah untuk menaikkan cukai alkohol sebagai sumber pemasukan negara dari aspek cukai. Pasalnya, selama ini Pemerintah setiap tahun tidak pernah menaikkan cukai alkohol.

“Padahal alkohol jelas-jelas merusak moral bangsa, tetapi malah dilindungi pemerintah,” tegasnya di Jakarta, Jum’at (7/6/2013).

Menurut Nusron, tarif alkohol naik tahun 2006, kemudian naik ditahun 2010. Artinya alkohol tarifnya tidak naik setiap tahun. Padahal ada inflasi, dan sebagainya. Berarti pemerintah ini setiap tahun  secara otomatis tidak langsung melihat intensif kepada para pemabuk. Namun lebih memberikan intensif kepada peredaran alkohol.

“Lebih berbahaya mana antara alkohol dan rokok? Kalau rokok tiap tahun naik rata-rata 8.5%, tetapi alkohol tidak pernah naik. Itu pun masih dibela pemerintah dengan alasan tarif alkohol sudah sangat tinggi. Kenapa alkohol yang jelas merusak kesehatan justru dilindungi pemerintah? Sebenarnya
national interest dan keberpihakan pemerintah itu kemana?,” tanya politisi Partai Golkar ini.

Bahkan, menurut Nusron didalam UU No. 36/2009 tentang Kesehatan disebutkan bahwa lebih tinggi zat adiktifnya alkohol daripada tembakau. “Apa alasan Pemerintah kalau cukai rokok dibuat roadmap, bahkan ada Peraturan Pemerintahnya? Sementara alkohol tidak ada roadmap maupun Peraturan Pemerintahnya?,” tanyanya lagi.

Oleh karena itu, sudah seharusnya cukai alkohol dinaikkan sebagaimana dalam UU Cukai. “Saya setuju kalau dalam rangka mencari tambahan 920 miliar dari aspek cukai dengan menaikkan cukai ethil dan alkohol, tetapi tidak menaikkan cukai rokok,” terangnya.

Sedangkan Kepala plt. Badan Kebijakan Fiskal, Bambang Brodjonegoro berjanji bahwa pemerintah akan terus lakukan perbaikan tarif cukai alkohol. “Kenaikan cukai alkohol masih ada ruang untuk ditingkatkan,” ujar Bambang. (IMR)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.